Industri Farmasi Lakukan Riset Ciptakan Inovasi Produk Lokal

0
2275
Ilustrasi pabrik obat. DOK: KIMIA FARMA

(Vibizmedia-Nasional) Wujudkan kemandirian industri bahan baku obat nasional, Kementerian Perindustrian terus mendorong pemanfaatan sumber daya lokal sebagai bahan baku industri farmasi di dalam negeri.

“Untuk mendukung sasaran tersebut, kami akan memperkuat kompetensi unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kemenperin melalui peran balai besar di berbagai daerah,” jelas Kepala badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi dalam keterangannya, Rabu, 23 September 2020.

Doddy mengatakan Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Jakarta telah fokus pada sediaan farmasi dan kosmetik berbasis bahan alam. Hasil riset dari BBKK Jakarta diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang berujung pada kontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Penguatan peran ini akan kami jalankan dengan menyiapkan infrastruktur pengembangan fitofarmaka yang sesuai dengan standar CPOTB, penggunaan soft computing dan penerapan teknologi 4.0 guna menjadi percontohan bagi industri farmasi berbasis bahan alam,” terangnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 5,59 persen pada semester I tahun 2020. “Namun demikian, kami tetap bekerja keras untuk mengurangi impor di sektor industri farmasi,” kata Doddy.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan di Indonesia, kementerian dan lembaga terkait harus bersinergi dalam mengembangkan industri farmasi yang mandiri dan berdaya saing. Apalagi, industri farmasi telah masuk sabagai sektor tambahan yang mendapat prioritas pengembangan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Untuk itu, industri farmasi di dalam negeri agar terus melakukan berbagai upaya dalam mendukung terlaksananya tujuan tersebut serta memastikan terciptanya kondisi masyarakat bisa memperoleh obat dengan mudah, terjangkau, tersedia dimanapun saat dibutuhkan, dan berkesinambungan,” sebutnya.

Perlu diketahui, Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah. Jumlahnya sebanyak 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat. Pemerintah terus berusaha memperkuat struktur manufaktur industri farmasi di dalam negeri, antara lain dengan memacu kegiatan riset untuk menciptakan inovasi produk. Selama ini, industri farmasi nasional mampu memproduksi sekitar 90 persen kebutuhan obat domestik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here