Tiga Bank Syariah Pelat Merah Resmi Merger Siang Ini, Total Asset Rp.239.56 Triliun

0
874

(Vibizmedia – IDX Stocks) – Tiga bank syariah pelat merah, PT BRI Syariah Tbk (BRIS) dan PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan PT Bank Mandiri Syariah (BMS) akan resmi merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mulai hari ini, Senin (1/2). Bank merger ini akan hadir menjadi bank syariah terbesar di tanah air dengan total aset sekitar Rp 239,56 triliun.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan memandang, prospek bisnis syariah masih cerah ke depannya mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim.

Apalagi di beberapa daerah, masyarakat juga memiliki kecenderungan untuk memilih bank syariah sebagai bank pilihan untuk menempatkan dana dan meminjam fasilitas.

Dengan peluang yang bagus dan pangsa pasar masih terbuka lebar di Indonesia, ia berharap Bank Syariah Indonesia ini semakin meningkatkan layanannya.

Sementara tantangan bank syariah ke depan menurut terkait disrupsi teknologi. Bank syariah juga harus bisa cepat melakukan inovasi untuk menghadapi persaingan perbankan yang mengarah ke digital banking. 

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam memajukan industri keuangan syariah. Bank harus bisa mencetak SDM yang berkualitas dan memahami dengan baik mengenai bisnis bank syariah sehingga dapat memperbesar pasar syariah di industri keuangan dan perbankan.

Tahun ini, bank syariah juga menghadapi tantangan yang sama seperti bank konvensional di tengah pandemi Covid-19. Bank masih melakukan restrukturisasi pembiayaan sehingga dalam tiga tahun depan bank-bank masih akan dalam tahap konsolidasi perbaikan kinerja. Proyeksinya, pertumbuhan bisnis bank syariah sekitar 5%-6% per tahun.

Jika tidak ada aral melintang, 1 Februari 2021 besok, tiga bank syariah milik negara akan resmi merger dengan bendera PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Adapun kode saham bank hasil merger yaknu PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BRIS.

Legal merger itu ditandai dalam acara opening bell ceremony di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pukul 13.30 WIB.
Acara ini mengubah acara sebelumnya yang rencananya akan bersamaan dengan IDX bell ceremony yang sedianya dilakukan pada pukul 08.15 WIB.

Dengan demikian mulai hari ini, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemegang saham mayoritas dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan kepemilikan sebesar 51%. PT Bank Negara Indonesia (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indoneisia Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI – Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.

Selanjutnya, pada 5 Maret 2021 adalah tanggal Pembayaran atas saham yang dijual oleh pemegang saham. 

Ketua Project Management Office Integrasi (PMO) dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi sebelumntya mengatakan total aset bank hasil penggabungan ini nantinya akan mencapai Rp 215,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.

Dengan begitu,   bank hasil penggabungan akan masuk ke dalam Top 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan Top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Merujuk kinerja masing-masing bank syariah,

  1. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah)

Sepanjang 2020, PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) meraup laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun, Capaian ini  naik 12,51% secara tahunan atau year on year (yoy)

Sumber laba Bank Mandiri Syariah berasal dari pendapatan margin dan bagi hasil bersih yang tumbuh 11,02% (yoy) menjadi Rp 5,87 triliun.

Lalu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) sebesar Rp 2,09 triliun, atau meningkat 11,86% (yoy), antara lain dari Mandiri Syariah Mobile (MSM) sebesar Rp 66,9 miliar atau naik 72% (yoy).

Adapun transaksi di layanan digital MSM selama tahun 2020 yang naik sebesar 82,25% (yoy) dengan nilai transaksi sebesar Rp 50,26 triliun. 

Secara keseluruhan raihan laba bersih Mandiri Syariah pada 2020 ditopang pertumbuhan pembiayaan dan membaiknya rasio pendanaan murah yang dikelola perusahaan.
Pembiayaan Mandiri Syariah  tumbuh 10,43% menjadi Rp 83,43 triliun. Pembiayaan didorong kontribusi kenaikan pembiayaan segmen retail sebesar 18,41% (yoy) menjadi Rp 53,24 triliun. Adapun untuk segmen corporate banking naik 4,83% menjadi Rp 23,43 triliun.

  1. PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS)

Adapun PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan laba bersih Rp 248 miliar atau melonjak  235,14% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).

Selain mencatat pertumbuhan laba, pertumbuhan pembiayaan dan dana murah BRI Syariah  juga mengalami peningkatan yang signifikan. Total aset BRIsyariah tercatat mencapai Rp 57,7 triliun atau meningkat 33,8% YoY.

Pembiayaan bank ini mencapai Rp 40 triliun atau tumbuh mencapai 46,24% YoY. Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

Adapun dalam penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat 29 Januari 2021 lalu,  saham BRIS ditutup di harga Rp 2.440 per saham, anjlok 6,87 persen.

Selasti Panjaitan/Vibizmedia
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here