BI: Kinerja Penjualan Eceran Diprakirakan Membaik

0
540
Ilustrasi industri sandang: perusahaan Batik di Cirebon (Foto: Vibizmedia)

(Vibizmedia – Economy & Business) Kinerja sektor retail atau penjualan eceran pada Februari 2021 secara bulanan diprakirakan membaik, sedangkan secara tahunan relatif stabil. Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2021 diprakirakan sebesar 180,6 atau sebesar -0,7% (mtm), membaik dari bulan sebelumnya sebesar -4,3% (mtm) pada Januari 2021.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam siaran pers nya, Selasa (9/3/2021), mengatakan bahwa sejalan dengan pola musimannya terkait pasca perayaan Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, penjualan eceran menurun pada Januari 2021. Selanjutnya, penjualan eceran diprakirakan membaik pada Februari 2021, meski masih berkontraksi.

Ini tercermin dari IPR Februari 2021 yang diprakirakan kontraksi 0,7% (mtm), lebih kecil dibandingkan dengan kontraksi 4,3% (mtm) pada bulan sebelumnya, sejalan dengan permintaan masyarakat yang terjaga saat HBKN (Imlek). Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori diprakirakan tumbuh positif sehingga menopang kinerja penjualan eceran.

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan relatif stabil dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,5% (yoy) pada Februari 2021, dibandingkan dengan -16,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penjualan eceran sejumlah komoditas seperti Sandang, Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi terindikasi membaik, meski masih kontraksi.

Sebelumnya pada Januari 2021, kinerja penjualan eceran menurun sejalan dengan pola pasca perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru, ditambah kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan cuaca yang kurang mendukung.

“Penurunan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terdalam pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan subkelompok Sandang,” kata Erwin.

Dari sisi harga, lanjutnya, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (April 2021) meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Juli 2021) menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 156,9, meningkat dari 149,7 pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut seiring dengan memasuki bulan Ramadan dan persiapan HBKN (Idulfitri).

Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 153,5, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 164,8, karena ditopang oleh kelancaran distribusi dan kecukupan pasokan.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here