Ekspor Perhiasan Turun, Batu Akik Kehilangan Momentumnya

0
679

Akhir pekan lalu(15/5/2015), Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada April 2015 kembali berhasil mencatat surplus sebesar USD454,4 juta dengan total ekspor USD13,08 miliar dan impor USD12,63. Sementara itu untuk periode Januari hingga April 2015 neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD2,77 miliar dengan total ekspor sebesar USD52,14 miliar dan impor sebesar USD48,36 impor.

Dari jumlah ekspor tersebut, ekspor nonmigas periode Januari hingga April 2015 mencapai USD44,98 miliar atau turun 6,43 persen (yoy). Adapun kontributor terbesarnya adalah komponen lemak dan minyak hewan atau nabati yaitu sebesar USD6,42 miliar, dan bahan bakar mineral USD6,10 miliar. Sedangkan komoditi lainnya yang mengalami penurunan ekspor adalah bijih, kerak, dan abu logal sebesar 115,3 juta dolar AS. Selain itu, mesin dan peralatan listrik juga menurun sebesar 28,5 juta dolar AS dan perhiasan atau permata turun sebesar 60,8 juta dolar AS.

Ada yang menarik dengan ekspor perhiasan di bulan April yang mencatat penurunan yang cukup lumayan dari bulan sebelumnya, pasalnya di bulan Maret ekspor perhiasan justru mencatat pertumbuhan yang signifikan disebabkan oleh sedang menggemanya bisnis batu akik di Indonesia selama beberapa bulan terakhir. Sepertinya momentum “batu akik” sudah mulai hilang kekuatannya di pasar ekspor Tanag Air dengan melihat penurunan ekspor di bulan April sebesar 10,59 persen dari bulan sebelumnya.

Read more

Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here