(Vibizmedia – Nasional) Maraknya pembajakan lagu di Indonesia, membuat sejumlah pelaku industri musik yang tergabung dalam Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia diantaranya Anang Hermansyah, Ashanty, Siti Badriah dkk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (18/5).
Para pencipta lagu meminta pemerintah untuk tidak melihat persoalan pembajakan ini dengan sebelah mata. Penegakan hukum bagi hak cipta merupakan bentuk dukungan ke pembangunan industri hiburan nasional. Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Kapolri Badrodin Haiti mengatakan pembajakan yang terus menerus dan sudah lama, mesti dilakukan penegakan hukum yang juga terus menerus. Presiden memberikan contoh dalam mengatasi Illegal Fishing yang sudah terjadi bertahun-tahun dan dianggap banyak orang sebagai hal yang biasa demikian juga permasalahan narkoba yang mematikan 50 orang generasi kita setiap hari, korupsi, impor beras , buat saya tidak, ungkap Jokowi dengan tegas.
Harus kuat-kuatan antara penegak hukum atau pembajaknya, paling tidak harus ditekan sekecil-kecilnya, inilah pesan yang disampaikan presiden kepada Kapolri kira-kira 10 hari lalu sebelum adanya pertemuan ini.
Diperlukan konsistensi untuk menindak pembajakan di Indonesia, bukan pedagang kecil di jalanan yang di kejar, tetapi pemain besarnya. Presiden berikan dukungan untuk memberantas pembajakan dan minta untuk terus diingatkan untuk tindakan yang akan dilakukan.
Dengan terbentuknya lembaga manajemen kolektif nasional diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah, bisa dengan Polri maupun institusi lainnya, dalam pengumpulan royalty. Diharapkan lembaga dapat berfungsi untuk menyelesaikan masalah pembajakan sehingga industri kreatif dapat meningkat dan menghasilkan hak cipta yang dapat dihargai.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









