
(Vibizmedia – Industry) Gelaran acara Showcase and Business Matching kembali diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Pada gelaran tahap kedua ini dengan kategori produk alat kesehatan, K3 (Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan) dan Wellness, Manufaktur dan Alat Berat Komunikasi, Teknologi Informasi dan Digital 17 sub sektor Industri Kreatif lainnya.
Acara berlangsung di Jakarta, 11 – 23 April 2022, masih merupakan rangkaian acara Aksi Afirmasi Peningkatan Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri (PDN), dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), dan bentuk dukungan pemerintah kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebelumnya business matching tahap pertama diadakan di Bali pada 22-24 Maret 2022 lalu.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki mengatakan, bahwa pada tahun ini, potensi pembelian produk dalam negeri sangat besar, dengan belanja pemerintah sebesar Rp1.481 triliun, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp420 triliun.
“Kegiatan Business Matching ini menjadi upaya untuk percepatan penyerapan produk dalam negeri dan UKM oleh pemerintah, ini captive market yang besar dan harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Di dalam Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah sudah mewajibkan 40 persen belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan daerah harus beli produk koperasi dan UKM,” ujar Teten pada acara Business Matching tahap kedua, di Jakarta, Senin (11/04/2022).
Business matching kali ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan komunikasi antara pemerintah yang memiliki potensi pengadaan barang/jasa dengan pelaku usaha yang memiliki produk unggulannya.
“Produk dalam negeri kita sangat berkualitas, jangan lagi ada produk impor dalam belanja pemerintah untuk produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri. Saya sudah bicara dengan teman-teman importir untuk kita tunda impornya dan kita tingkatkan kolaborasi dengan produk UMKM. Kita harap ini dapat memacu pemerintah daerah melakukan kegiatan business matching juga,” tukasnya.
Menkop UKM meyakini, dengan valuasi nilai belanja pemerintah dan BUMN yang sangat besar itu jika separuhnya dipenuhi oleh produk UMKM dan Koperasi, maka akan berdampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi. Dipastikan lapangan kerja baru bermunculan dan menjadikan daya saing produk UMKM semakin berkelas.
“Kemarin kan ada estimasi ada tambahan dua juta tambahan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi akan naik bisa 1,5 persen. Ini bagi pelaku UMKM harus dimanfaatkan betul untuk menjadi penyedia produk barang dan jasa pemerintah. Saya yakin dengan kebijakan afirmatif ini UMKM akan punya kesempatan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas produknya,” pungkasnya.
Kegiatan Business Matching tahap kedua dimulai dari tanggal 11 – 21 April 2022 di Gedung Smesco Exhibition Hall dan akan dilanjutkan pada puncak acara tanggal 22 – 23 April 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) dengan diikuti peserta sebanyak lebih kurang 400 usaha kecil dan menengah (UKM) dari seluruh Indonesia.
Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani