Dengan Diresmikannya Pelabuhan Tanjung Batu, Pemerintah Berhadap Roda Perekonomian Belitung Terus Meningkat

0
1882

(Vibizmedia – Nasional) Pemerintah Provinsi Bangka Belitung bersiap menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai nilai tambah bahan baku industri yang banyak tersedia di daerah ini.

Mulai dari tambang, pertanian hingga industri hilir untuk menopang kesiapan industri infrastruktur daerah. Kurangnya memadai sarana pelabuhan laut yang mendukung kegiatan peti kemas, jalan dan sarana listrik menjadi kendala masuknya investasi di sektor industri.

Pemerintah daerah setempat menyatakan keseriusan dalam membangun Pelabuhan Tanjung Batu sebagai pelabuhan laut berskala internasional sejak tahun 2004 dan selesai 2011 ini dengan nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp 120 miliar yang berasal dari anggaran pemerintah daerah sebesar Rp 70 miliar dan anggaran pemerintah pusat sebesar Rp 50 miliar.

Sebagai pelabuhan yang berada pada garis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), Presiden mendorong Menteri Perhubungan Ignatius Jonan dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil agar Pelabuhan Tanjung Batu segera beroperasi agar dapat mendongkrak perekonomian dan mendorong investor menanamkan modalnya di Bangka Belitung khususnya untuk timah dan kelapa sawit.

Kapasitas Pelabuhan Tanjung Batu memiliki area kontainer logistik seluas 279 hektar sedang zona pelabuhan dan fasilitasnya 100 hektar serta zona pergudangan dan peti kemas 279 hektar yang dilengkapi terminal penumpang dengan ukuran 304 meter persegi. Fasilitas lainnya tersedia terminal general cargo, batubara dan terminal khusus CPO dan bagian sekitar pelabuhan akan dimanfaatkan menjadi zona ekonomi seluas 143 hektar, zona pengolahan ekspor seluas 484 hektar dan zona industri 500 hektar.

Lalu fasilitas pendukung lain yang disediakan adalah terminal ganeral cargo, batubara, dan terminal khusus CPO. Nantinya ke depan khususnya di sekitar pelabuhan akan dikembangkan zona ekonomi seluas 143 hektar, zona industri 500 hektar, dan zona pengolahan ekspor seluas 484 hektar.

Saat ini pelabuhan baru bisa melayani kapal dengan ukuran 10.000 deadweight tonnage (DWT), kedepannya untuk dapat menampung kapal yang lebih besar dengan membuat kolam lebih dalam lagi dari 8 meter menjadi 15 meter sehingga sanggup menampung kapal ukuran 50.000 DWT bahkan 100.000 DWT.

Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela
Pic           : Antara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here