Mandazi, Donut Goreng Khas Kenya

0
342
Roti Mandazi, donut khas Kenya (Foto: Rudi Ang)

(Vibizmedia – Gaya Hidup) Jika kita berkunjung ke Kenya dan hadir dalam pertemuan-pertemuan seperti pertemuan keluarga, saudara, sahabat, ataupun acara resmi di sekolah, tempat ibadah, maka kita akan disuguhkan dengan Mandazi, yaitu donut goreng yang khas dari Kenya.

Bentuknya tidak seperti donut biasa yang bulat. Mandazi berbentuk segitiga, memiliki rasa manis dan sangat cocok dinikmati bersama secangkir kopi, teh atau cokelat hangat.

Mandazi biasa disajikan saat sarapan pagi maupun saat santai bersama keluarga dan pertemuan bersama kerabat maupun sahabat, baik acara informal maupun formal.

Asal Usul Mandazi

Bermula dari 4 abad yang lalu, di desa-desa kecil di Afrika Timur, saat itu tidak tersedia roti bagi penduduk untuk sarapan. Oleh karena itu, ibu-ibu di desa kecil ini mencari jalan keluar dan bersama- sama mengembangkan resep adonan roti goreng mereka sendiri berdasarkan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti kapulaga, tepung terigu, vanila dan kelapa.

Akhirnya tercipta Mandazi dan ibu-ibu membuat serta menjualnya ke pasar sebagai sarapan bagi penduduk. Ada pula yang mendirikan stand di depan rumah mereka dan menjual Mandazi ini dalam keadaan panas-panas.

Seiring berubahnya zaman dan semakin mudahnya penduduk desa membuat serta menjualnya, maka Mandazi ini makin dikenal dan digemari oleh penduduk lokal. Rasanya manis dan harganya murah serta mengenyangkan perut membuat Mandazi ini disukai banyak orang.

Cara Membuat Mandazi

Mandazi dibuat dengan cara yang mudah yaitu menggoreng sebentar adonan didalam minyak. Bahan-bahan tradisional yang digunakan antara lain : tepung terigu, telur, gula pasir, bumbu halus dan santan yang nikmat. Bahan lain seperti kacang tanah dan kacang almond juga bisa digunakan untuk memberi rasa berbeda.

Mandazi bisa disantap sebagai pendamping banyak hidangan, biasanya disajikan di pagi hari untuk sarapan dan kemudian dihangatkan kembali di malam hari untuk makan malam atau makanan ringan di sore hari bersama kopi, teh dan cokelat hangat.

Penulis: Rudi Ang

Editor: Hanny Nugrahani