Kunjungi Panen Jagung di Gorontalo, Presiden Minta Bulog Segera Serap Hasil Produksi Jagung di Gorontalo

0
139

(Vibizmedia – Gorontalo) Saat meninjau jalannya panen raya jagung di Desa Kotaraja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan rasa senangnya karena produksi mengalami peningkatan dan melimpah ruah. Dalam kunjungan ini Presiden didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Presiden meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan hasil panen petani seperti jagung dan gabah, mengingat harga jagung di Gorontalo saat ini turun hingga Rp4.000/kg. Presiden berharap, produksi jagung mengalami kenaikan, namun harga juga bisa menyesuaikan, untuk tidak anjlog.

Pada Senin (22/4/2024) Presiden menyatakan, kalau harganya sudah turun maka produksinya pasti melimpah. Doharapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat. Hal ini yang harus dilakukan pemerintah pembelian-pembelian oleh Bulog.

Disisi lain, Presiden mengaku bersyukur karena saat ini impor jagung semakin menurun. Padahal dulunya, impor yang dilakukan bisa mencapai 3,5 juta ton. Selain itu, Presiden juga sangat terkesan dengan Propinsi Gorontalo yang memiliki hamparan lahan jagung sangat luas.

Presiden menambahkan, dipastikan bahwa produksi jagung terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton telah turun menjadi 400-450 ribu ton. Ia mengaku terkesan karena Gorontalo memiliki banyak jagung dan kelapa.

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar. Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.

Mentan menyatakan, kalau sudah menghentikan impor, jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, supaya tidak terus menerus impor beras dan jagung.

Selain menyerap, kata Mentan, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi. Karena itu, Mentan berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi.

“Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario menjelaskan bahwa sejauh ini produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta ton pertahun dimana rata-rata daerah sentra produksinya mengalami kenaikan. Tahun 2023-2022 akhir misalnya, Gorontalo menyumbang angka ekspor tertinggi secara nasional.

Ia menambahkan, dari kuota 200 ribu ton, sejumlah 80 ribu ton jagung angka ekspor yang dilakukan. Dengan kata lain dari sisi produksi pihaknya sudah sangat bagus.

Muljady menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalanya produksi jagung. Salah satunya dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.

Ia bersyukur mereka mendapatkan kemampuan alokasi dengan perjuangan Pak Menteri. Tadinya hanya mendapatkan 56 ribu ton, sekarang mencapai 89 ribu ton urea. Masyarakat Gorontalo tentunya mengucapkan terima kasih kepada Menteri yang sudah memperjuangkan agar kuota tambahan pupuk ini bisa bertambah di Gorontalo.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65,61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.