Kementerian PU Prioritaskan Keselamatan Masyarakat Terdampak Banjir Jombang dan Mojokerto

0
547
Tanggap darurat banjir Jombang dan Mojokerto
Tanggap darurat banjir Jombang dan Mojokerto. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum melakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Jombang dan Mojokerto, Jawa Timur yang disebabkan oleh curah hujan ekstrem pada 9 Desember 2024, yang mengakibatkan meluapnya Sungai Avour Watudakon di kawasan tersebut.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen kementeriannya dalam menangani dampak bencana ini dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak.

“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Kabupaten Jombang dan Mojokerto,” ungkap Menteri Dody dalam keterangannya, pada Selasa, 17 Desember 2024.

Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas telah mengerahkan sejumlah peralatan dan sumber daya untuk membantu mengatasi dampak banjir. Excavator telah dikirimkan ke lokasi untuk membersihkan sumbatan sampah dan eceng gondok yang menyumbat aliran sungai. Selain itu, BBWS Brantas juga mengirimkan mobile pump berkapasitas 500 liter per detik dan satu unit pompa tank berkapasitas 250 liter per unit guna mempercepat surutnya air di wilayah terdampak.

Tidak hanya itu, Kementerian PU juga menyiapkan tenda pengungsian untuk menampung warga yang terdampak banjir. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi selama masa darurat.

Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait guna memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan cepat.

“Selain mengirimkan alat berat, kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, serta BPBD Jawa Timur untuk mempercepat penanganan banjir,” ungkap Hendra.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Masyarakat diminta untuk selalu mematuhi instruksi dari pihak berwenang demi menjaga keselamatan diri dan keluarga.