Pemerintah Resmi Luncurkan Program Angkutan Udara Perintis 2025 untuk Perkuat Konektivitas Wilayah 3TP

0
468
Angkutan udara perintis. (Foto : Dishub Aceh)

(Vibizmedia – Jakarta) Program Angkutan Udara Perintis 2025 secara resmi diluncurkan pada Rabu, 15 Januari 2025, melalui penyerahan kontrak di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk menjaga konektivitas wilayah 3TP (Terpencil, Terdepan, Tertinggal, dan Perbatasan) sekaligus mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa program ini menjadi prioritas pemerintah karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau memerlukan solusi transportasi untuk menyatukan seluruh wilayah. Menurutnya, angkutan udara perintis bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, mengurangi kesenjangan, menurunkan disparitas harga, dan mempercepat pemerataan pembangunan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 206 dan 207 Tahun 2024, program tahun 2025 mencakup 22 Koordinator Wilayah dengan total 266 rute penumpang perintis dan 46 rute kargo perintis. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2024, dengan tambahan masing-masing dua rute untuk penumpang dan kargo. Lukman menyebutkan bahwa peningkatan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memperluas aksesibilitas, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong sektor pariwisata di wilayah 3TP.

Program ini melibatkan sejumlah Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) seperti PT ASI Pudjiastuti Aviation, PT Asian One Air, PT Nasional Global Aviasi, dan lainnya untuk mengoperasikan rute angkutan udara perintis. Selain itu, dukungan untuk pengangkutan drum BBM diberikan oleh beberapa perusahaan logistik. Seluruh kegiatan program menggunakan sistem e-purchasing dan e-catalog guna memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Lukman menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama. Pengawasan akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama Kantor Otoritas Bandar Udara dan Koordinator Wilayah Perintis. Ia juga mengingatkan seluruh operator yang terlibat untuk mematuhi regulasi yang berlaku dalam menjalankan tugasnya.

Program Angkutan Udara Perintis 2025 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, serta memperkuat stabilitas wilayah 3TP. Pemerintah optimis program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.