Kemnaker Ajak Dunia Usaha Bangun Ketenagakerjaan Inklusif dan Tangguh

0
190
Pemerintah Perkuat Kolaborasi dengan Dunia Usaha Wujudkan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Inklusif dan Berkelanjutan ((Foto: Kemnaker)

(Vibizmedia – Jakarta) Pemerintah terus menjalin sinergi dengan pelaku usaha demi menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan, strategi utama Kementerian Ketenagakerjaan difokuskan pada penguatan sisi pasokan (supply) dan permintaan (demand) tenaga kerja. Langkah ini sekaligus menjawab tantangan dunia usaha dan membuka lebih banyak peluang kerja.

Pernyataan tersebut disampaikan Yassierli dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025).

“Dunia usaha butuh SDM kompeten dan lingkungan kerja yang kondusif. Karena itu, kami tidak hanya menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri, tapi juga memastikan terciptanya iklim kerja yang mendukung keberlanjutan,” ujarnya.

Untuk sisi supply, pemerintah terus mendorong reformasi Balai Latihan Kerja (BLK) agar lebih responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja. BLK diposisikan sebagai aset strategis yang dikembangkan baik dari sisi kurikulum maupun kapasitas pelatihan.

“Kami ingin memastikan lebih banyak orang bisa mengakses pelatihan yang relevan dan berdaya guna. Bahkan, mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri,” lanjut Menaker.

Transformasi ini turut diperkuat dengan pemetaan kebutuhan industri berbasis data serta keterlibatan langsung dunia usaha dalam desain pelatihan vokasi.

Dari sisi demand, Kemnaker mengupayakan penciptaan lapangan kerja yang inklusif bagi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Ini diwujudkan melalui kebijakan rekrutmen inklusif dan pemberian insentif ketenagakerjaan.

“Kolaborasi dengan dunia usaha sangat penting agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya menciptakan pekerjaan, tapi juga menumbuhkan kewirausahaan,” kata Yassierli.

Beberapa program strategis yang dijalankan antara lain pembentukan Talent & Innovation Hub untuk mempersiapkan tenaga kerja kreatif, serta Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional guna memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia.

Pemerintah berharap pelaku usaha terus menjadi mitra aktif dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adil, kompetitif, dan siap menghadapi masa depan.