Pemerintah Dorong Investasi Asing untuk Perkuat Industri Baja Nasional

0
74
Baja
Lembaran baja. FOTO: KEMENPERIN

(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah tengah berupaya mengatasi membanjirnya produk baja impor di pasar domestik dengan membuka peluang investasi bagi negara-negara asing untuk membangun pabrik baja di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas industri baja nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan bahwa saat ini sudah banyak investor luar negeri yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor baja Indonesia. Negara-negara yang berminat antara lain Eropa, China, dan Vietnam.

“Kami minta supaya mereka berinvestasi di Indonesia, bangun pabrik di Indonesia, sehingga mereka juga punya akses ke pasar domestik, sebagaimana industri-industri lain yang selama ini menjadi pelaku usaha di pasar dalam negeri. Ada beberapa negara dari Eropa, China, dan Vietnam yang mau merelokasi pabriknya ke sini,” ujar Faisol usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI, Jakarta, Senin (10/11).

Menurut Faisol, kebutuhan baja nasional saat ini masih 55% dipenuhi dari impor, dengan mayoritas berasal dari China. Sementara itu, tingkat utilitas industri baja dalam negeri baru mencapai 52%.

“Nah, investasi tentu menjadi solusi bagi industri baja, agar tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri yang memang besar, tapi juga mengurangi ketergantungan pada impor. Selama ini sekitar 11 juta ton baja masih harus kita datangkan dari luar negeri. Kalau investor mau membangun pabrik di dalam negeri, tentu ini akan memperkuat struktur industri nasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Faisol menuturkan bahwa pemerintah telah menerima banyak pendekatan dari perusahaan asing yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Ia optimistis langkah ini akan memperkuat kemandirian industri nasional, seperti halnya yang telah terjadi di sektor tekstil dan otomotif.

“Kami sampaikan informasinya dengan cukup jelas. Sebagaimana sekarang ini sudah masuk banyak perusahaan yang melakukan investasi di sektor tekstil dan otomotif, saya kira dalam waktu dekat industri baja juga akan semakin ramai dengan investor baru,” tuturnya.

Pemerintah berharap dengan masuknya investasi baru di sektor baja, Indonesia dapat mempercepat upaya substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat rantai pasok industri logam nasional sebagai salah satu sektor strategis penopang pembangunan ekonomi.