Australia dan Indonesia Sepakati Secara Substantif Perjanjian Bilateral Baru di Bidang Keamanan

0
65
Australia
Keterangan pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas Kapal HMAS Canberra. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa Australia dan Indonesia telah secara substantif menyelesaikan negosiasi mengenai perjanjian bilateral baru di bidang keamanan bersama. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di atas kapal HMAS Canberra, Garden Island Naval Base, Australia, pada Rabu (12/11).

“Pemerintah Australia dan Indonesia baru saja secara substantif menyelesaikan negosiasi mengenai perjanjian bilateral baru tentang keamanan bersama kita. Hubungan Australia dengan Indonesia didasarkan pada persahabatan, kepercayaan, saling menghormati, dan komitmen bersama terhadap perdamaian serta stabilitas di kawasan kita,” ujar PM Albanese.

PM Albanese menegaskan bahwa perjanjian baru tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan kawasan, serta menandai era baru hubungan Australia–Indonesia. Ia juga menggarisbawahi bahwa inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kerja sama keamanan yang telah dimulai sejak perjanjian bersejarah antara pemerintahan PM Paul Keating dan Presiden Soeharto tiga dekade lalu.

“Perjanjian ini akan memperkuat Treaty of Lombok tahun 2006 yang, antara lain, menegaskan kembali integritas teritorial dan kedaulatan Indonesia. Perjanjian ini juga memperkuat perjanjian kerja sama pertahanan yang kita tandatangani bersama tahun lalu,” lanjutnya.

Dalam kerangka perjanjian baru ini, kedua negara akan melakukan konsultasi reguler di tingkat pemimpin dan menteri terkait isu-isu keamanan, serta mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan bersama yang saling menguntungkan. PM Albanese juga menambahkan, apabila salah satu pihak menghadapi ancaman keamanan, kedua negara akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah bersama untuk menghadapinya.

“Ini merupakan momen penting dalam hubungan Australia–Indonesia. Perjanjian ini merupakan perluasan besar dari kerja sama keamanan dan pertahanan yang sudah ada. Ini menunjukkan bahwa hubungan kedua negara sekuat sebelumnya dan hal itu sangat baik bagi kawasan kita, bagi rakyat Australia, dan rakyat Indonesia,” ujar PM Albanese menegaskan.

Menutup pernyataannya, PM Albanese mengungkapkan rencananya untuk melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Januari 2026 atas undangan Presiden Prabowo Subianto.