Menaker Ajak Dunia Industri Bangun Budaya Produktif untuk Indonesia Berdaya Saing Global

0
69
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli l. (Foto: D Kemnaker)

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak dunia usaha dan industri memperkuat kolaborasi dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja nasional. Ajakan tersebut disampaikan saat membuka Pekan Peningkatan Produktivitas Nasional (P3N) yang digelar secara virtual pada Senin (10/11/2025).

“Kami mengundang Bapak/Ibu untuk bersama menyiapkan ekosistem dan SDM-nya. Tahun depan, intervensi peningkatan produktivitas akan diperluas dengan dukungan berbagai sarana seperti podcast dan buku saku produktivitas,” ujar Yassierli.

Menaker menjelaskan, tantangan utama ketenagakerjaan Indonesia saat ini adalah tingkat produktivitas yang masih di bawah rata-rata negara ASEAN. Dari total 153 juta angkatan kerja, sekitar 39 persen bekerja di sektor formal, 56 persen di sektor informal, dan empat persen masih menganggur.

“Strategi peningkatan produktivitas di sektor formal dan informal tentu berbeda, namun pendekatan paling efektif adalah melalui skilling, reskilling, dan upskilling,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yassierli menyampaikan bahwa peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan memperkuat empat pilar utama: Product, Process, People, dan Policy (4P).

Dengan dukungan 34 Balai Latihan Kerja (BLK) pusat, 286 BLK daerah, dan lebih dari 4.000 BLK komunitas, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen memperluas program peningkatan kompetensi, kesadaran, dan pengetahuan tenaga kerja, baik secara daring maupun luring.

“Kemnaker terbuka untuk bekerja sama dengan dunia usaha yang telah memiliki praktik terbaik dan komunitas produktivitas agar dapat terhubung dengan program pemerintah. Kolaborasi ini menjadi kunci membangun produktivitas nasional menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan produktivitas tidak hanya memperkuat daya saing industri, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan membangun ekonomi yang inklusif. “Kita yakin Indonesia Emas bisa tercapai. Dengan kolaborasi, kita dapat bersama-sama membangun industri nasional yang tangguh dan produktif,” tuturnya penuh optimisme.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker Agung Nur Rohmad menjelaskan bahwa  P3N 2025 merupakan program tahunan Kemnaker untuk memperkuat budaya produktif di seluruh sektor, baik pemerintahan maupun swasta.

“Melalui P3N, peserta akan dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan inovasi terkini di dunia kerja. Kegiatan ini juga menjadi sarana memperluas jejaring profesional dan memperdalam wawasan strategi produktivitas modern,” katanya.

Program ini diharapkan dapat menjadi gerakan nasional peningkatan produktivitas, mempercepat lahirnya SDM unggul, serta memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.