
(Vibizmedia-Nasional) Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas dalam sebuah acara yang dipusatkan di SMP Negeri 4 Kota Bekasi. Peluncuran ini berlangsung meriah dan diikuti secara daring oleh 1.337 sekolah dari 38 provinsi, menandai langkah besar pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan digital di seluruh pelosok tanah air.
Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta Kepala SMPN 4 Kota Bekasi Sungkawati. Suasana sekolah tampak semarak: siswa memainkan drumben, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan melambaikan bendera Merah Putih kecil sebagai bentuk antusiasme menyambut kehadiran Kepala Negara.
Presiden kemudian meninjau langsung demonstrasi pembelajaran berbasis Papan Interaktif Digital (Interactive Flat Panel/IFP) di sejumlah ruang kelas. Di sana, Presiden menyaksikan bagaimana teknologi dapat membuat proses belajar lebih menarik, interaktif, dan adaptif—mulai dari praktik laboratorium maya hingga presentasi kolaboratif siswa.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada para guru dan tenaga pendidik yang telah bekerja keras mempercepat penerapan digitalisasi pembelajaran di sekolah-sekolah. Presiden menegaskan bahwa teknologi pendidikan tidak hanya mempermudah pengajaran, tetapi juga membuka akses pengetahuan tanpa batas bagi siswa dari berbagai daerah.
“Sudah 75 persen dari semua sekolah di seluruh Indonesia menerima panel interaktif. Alhamdulillah, panel ini kita harapkan bisa membantu semua siswa belajar lebih baik, lebih semangat, lebih cepat, dan punya akses kepada semua ilmu serta bahan yang diperlukan,” ujar Presiden Prabowo.
Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam laporannya menegaskan bahwa Program Digitalisasi Pembelajaran merupakan pemenuhan janji Presiden Prabowo yang disampaikan pada peringatan Hari Guru Nasional 2024. Program ini juga merupakan implementasi dari Inpres No. 7 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan revitalisasi sekolah serta digitalisasi pembelajaran, serta Perpres No. 79 Tahun 2025 tentang pemutakhiran rencana kerja pemerintah.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa digitalisasi pembelajaran bertujuan memastikan akses pendidikan berbasis teknologi yang merata dan berkualitas, baik di kota besar maupun di daerah 3T.
“Kami melakukan monitoring dan evaluasi sekolah-sekolah yang menerima IFP. Sudah ada perubahan signifikan: siswa belajar dengan gembira, penuh semangat, dan capaian pembelajaran terus meningkat,” ucapnya.
Ia juga melaporkan perkembangan distribusi perangkat IFP. Hingga pertengahan November 2025:
– 172.550 perangkat telah diterima sekolah-sekolah,
– 43.022 perangkat lainnya dalam proses pengiriman.
Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tiba di sekolah penerima pada Desember 2025.
Peluncuran program turut dihadiri oleh sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, pimpinan Komisi X DPR RI, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan kuatnya komitmen lintas sektor dalam mewujudkan transformasi pendidikan digital menuju Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya saing.








