(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, Selasa siang ini (18/11), terpantau melemah 32,294 poin (0,38%) ke level 8.384,588 setelah dibuka naik ke level 8.440,560.
IHSG bergerak terkoreksi profit taking dari rekor penutupan kemarin, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah mengikuti bursa AS, mencermati Wall Street yang berakhir semalam tergerus oleh saham-saham teknologi yang terkait AI.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,20% atau 34 poin ke level Rp 16.758, dengan dollar AS di pasar uang Asia melandai setelah menanjak 2 hari di sesi global sebelumnya, bertahan setelah menguat oleh ekspektasi bahwa the Fed tidak memangkas suku bunganya pada Desember nanti.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.724, serta terpantau bearish di hari keduanya ke level 7 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 23,678 poin (0,28%) ke level 8.440,560. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,630 poin (0,19%) ke level 851,550. Siang ini IHSG melemah 32,294 poin (0,38%) ke level 8.384,588. Sementara LQ45 terlihat turun 0,28% atau 2,400 poin ke level 847,520.
Tercatat saat ini sebanyak 224 saham naik, 384 saham turun dan 200 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau melemah, di antaranya Nikkei yang tergelincir 3,01%, dan Hang Seng yang merosot 1,73%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa di dua zona dan ditahan profit taking, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah mengikuti bursa AS yang tergerus oleh saham-saham teknologi.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.478 dan 8.500. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,181 dan bila tembus ke level 8,039.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group









