Wakil Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Tiga Kontainer Produk Dekorasi Rumah ke Amerika dan Eropa

0
68
Foto: Palem Craft

(Vibizmedia – Bantul, DIY) Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, secara simbolis melepas ekspor tiga kontainer produk dekorasi rumah (home decor) ke pasar Amerika dan Eropa. Pelepasan ekspor senilai USD 30.063—atau lebih dari Rp500 juta—dilaksanakan pada Rabu (26/11) di CV Palem Craft, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Pelepasan ekspor ini menjadi bukti keberlanjutan permintaan global terhadap produk dekorasi rumah Indonesia. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya peningkatan kualitas, desain, dan keahlian (craftsmanship) untuk menjaga daya saing di pasar internasional,” ujar Wamendag Roro.

Ekspor yang dilepas kali ini ditujukan ke tiga negara: Belgia senilai USD 14.063, Amerika Serikat senilai USD 9.269, dan Belanda senilai USD 6.731.

Selain itu, pada Desember 2025, akan kembali dilepas ekspor ke Spanyol, AS, Prancis, dan Australia dengan total transaksi lebih dari USD 14 ribu atau sekitar Rp233 juta.

Wamendag Roro menjelaskan bahwa pasar global produk dekorasi rumah masih mengalami pertumbuhan positif, seiring tren gaya hidup yang mengutamakan produk kreatif, berkelanjutan, dan berciri budaya. Sepanjang 2020–2024, nilai ekspor produk dekorasi rumah Indonesia tercatat meningkat 19,98 persen. Adapun lima negara tujuan utama ekspor Januari–September 2025 meliputi: Amerika Serikat (53,44%), Belgia (6,29%), Jerman (3,52%) dan  Kanada (3,51%)

“Peluang ekspor masih sangat terbuka. Pasar dunia mencari produk yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai desain serta sentuhan keahlian yang kuat. Indonesia memiliki modal besar di sektor ini,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kompetisi global semakin ketat. Negara pesaing seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand terus berinovasi dengan desain modern dan kualitas yang stabil. “Pelaku usaha Indonesia harus memperkuat kualitas produk secara konsisten, meningkatkan standar finishing, dan mengembangkan desain yang relevan dengan preferensi pasar global,” tegas Wamendag Roro.

Wamendag juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan seluruh pihak yang menjaga iklim usaha tetap kondusif. Dukungan kepada perajin lokal dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dinilai penting untuk menjaga ekosistem kerajinan tetap tumbuh.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas desain merupakan strategi kunci di tengah kompetisi regional yang semakin agresif. “Ke depan, persaingan bukan lagi soal harga, tetapi desain dan kemampuan menyampaikan keunikan budaya secara relevan,” ujarnya.

Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN terus memperkuat ekosistem ekspor melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini tidak hanya membuka akses pasar, tetapi juga meningkatkan kapasitas pelaku usaha melalui pembinaan desain, sertifikasi, dan fasilitasi ekspor yang terarah.

Melalui penjajakan bisnis (business matching) yang difasilitasi perwakilan perdagangan di luar negeri—termasuk 24 Atase Perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), KDEI Taipei, dan Konsul Perdagangan Hong Kong—berbagai transaksi berhasil tercipta. “Kami ingin memastikan produk Indonesia makin dikenal, dihargai, dan memiliki posisi kuat di pasar dunia. Kualitas, desain, dan konsistensi adalah kunci,” tutup Puntodewi.

CEO CV Palem Craft, Deddy Effendy, turut mengapresiasi dukungan pemerintah. “Atensi dan fasilitasi dari pemerintah pusat dan daerah sangat kami rasakan. Keberlanjutan ekspor ini memotivasi kami untuk terus menjaga kualitas produk,” ujarnya.

Palem Craft, berdiri sejak 2003, telah mengekspor produk ke Prancis, Belgia, Spanyol, Dubai, Lebanon, Singapura, Australia, dan Afrika Selatan. Produk-produknya banyak menggunakan bahan alam lokal seperti bambu, batu apung, biji mahoni, rumput rayung, lidi, dan pisang.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ari Satria, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Yuna Pancawati.

Kunjungan ke Nuanza dan Quick Tractor

Selain menghadiri pelepasan ekspor, Wamendag Roro juga meninjau PT Nuansa Porselen Indonesia (Nuanza) di Kabupaten Boyolali serta CV Karya Hidup Sentosa (Quick Tractor) di Yogyakarta. Ia mendorong keduanya untuk terus mengembangkan kreativitas dan memanfaatkan fasilitas ekspor serta penjajakan bisnis dari perwakilan perdagangan.

Nuanza, berdiri sejak 2013, memiliki kapasitas produksi 6.000 unit per bulan dan mempekerjakan sekitar 100 karyawan. Perusahaan ini telah mengekspor produk ke AS, Kanada, dan India, serta bekerja sama dengan Universitas Diponegoro dalam pengembangan keramik khusus (3D tiles) yang mampu meredam dan menyebarkan suara.

Adapun CV Karya Hidup Sentosa, berdiri sejak 1953, mempekerjakan 1.900 karyawan dengan kapasitas produksi 95 ribu mesin per tahun. Quick Tractor telah mengekspor 2.139 unit ke berbagai negara di Amerika Tengah, Afrika, Asia, dan Oseania. Untuk memperluas pasar Afrika, perusahaan berharap dukungan fasilitasi business matching dari perwakilan perdagangan.