Digitalisasi Keuangan Daerah dan Stabilnya Inflasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

0
51
Foto: Kemenko Ekon

(Vibizmedia – Jakarta) Di tengah berbagai tantangan global—mulai dari memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah hingga kebijakan proteksionisme Amerika Serikat—Indonesia tetap menunjukkan optimisme. Ketahanan ekonomi nasional tercermin dari pertumbuhan yang solid, meningkatnya konsumsi masyarakat, naiknya investasi, serta percepatan belanja pemerintah. Stabilitas ini turut ditopang oleh inflasi yang terkendali.

Pada Oktober 2025, inflasi tercatat sebesar 2,86% (yoy), masih berada dalam sasaran 2,5±1%. Kondisi ini menegaskan keberhasilan pemerintah menjaga stabilitas harga dan daya beli, sekaligus menjadi bukti efektifnya sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi secara konsisten.

Untuk memperkuat koordinasi tersebut, pada Jumat (28/11) digelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi serta Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2025 yang berlangsung bersamaan dengan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI). Tahun ini, PTBI mengusung tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan”.

“Inflasi Oktober 2025 berada pada level 2,86% (yoy), sesuai rentang target nasional. Ini merupakan hasil konsistensi kebijakan suku bunga BI dan dukungan kebijakan fiskal pemerintah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pemerintah terus mengoptimalkan bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil, termasuk strategi 4K—keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Sejumlah stimulus ekonomi juga disalurkan hingga akhir tahun untuk menjaga daya beli, seperti diskon transportasi, bantuan pangan, BLT Kesra, hingga program magang untuk lulusan perguruan tinggi.

Di sisi lain, transformasi digital daerah turut didorong melalui kebijakan P2DD. Hingga Semester I-2025, sebanyak 501 Pemerintah Daerah (91,8%) telah memiliki ekosistem digital yang memadai, mulai dari regulasi, kanal layanan, kesiapan sistem, hingga dukungan bank pembangunan daerah.

“Ke depan, pemerintah akan memperluas kanal digital, memperkuat layanan sinyal, meningkatkan layanan digital BPD, memberikan insentif bagi masyarakat, memperluas kerja sama dengan platform digital, dan mengoptimalkan sinkronisasi data perpajakan,” tambah Airlangga.

Presiden Prabowo Subianto turut memberikan apresiasi kepada TPIP dan TP2DD atas kerja keras dan sinergi yang ditunjukkan. “Perekonomian kita tetap optimis karena kolaborasi yang kuat antar pengelola ekonomi. Tahun ini kita telah menunjukkan hasil nyata kepada rakyat,” ujarnya. Presiden juga menekankan pentingnya kebijakan yang berdampak langsung, cepat, serta mendukung pemerintahan yang bersih dan berkeadilan.

Dalam agenda tersebut, pemerintah juga mengumumkan pemenang TPID Awards 2025 dan Championship TP2DD 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada Pemerintah Daerah. Para pemenang akan kembali diusulkan menerima insentif fiskal sebagai dukungan atas kontribusi mereka dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat digitalisasi daerah.

Pemenang TPID Award 2025:

Provinsi Terbaik: Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Papua
Kota Terbaik: Palembang, Tasikmalaya, Banjarmasin, Palu, Mataram
Kabupaten/Kota Berprestasi: Tanah Datar, Tasikmalaya, Kutai Kartanegara, Minahasa, Lombok Timur

Pemenang Championship TP2DD 2025:

Provinsi Terbaik: Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur
Kota Terbaik: Payakumbuh, Tangerang Selatan, Balikpapan, Makassar, Kupang
Kabupaten Terbaik: Deli Serdang, Ciamis, Tanah Laut, Sidenreng Rappang, Lombok Timur