(Vibizmedia – Economy & Business) – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berjalan on-track dan dioptimalkan untuk mendukung program prioritas serta katalis pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta pada Kamis (18/12).
“Perlu diketahui, hingga 30 November 2025, realisasi APBN menunjukkan kinerja yang tetap terjaga,” ungkap Menkeu.
Pendapatan negara menunjukkan realisasi sebesar Rp2.351,5 T atau 82,1 persen dari outlook laporan semester. Sebagai informasi, besarnya realisasi tersebut terutama didukung oleh penerimaan perpajakan Rp1.903,9 T dengan penerimaan pajak sebesar Rp1.634,4 T.
Dan penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp269,4 T. Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp444,9 T.
Ditengah tekanan pada pendapatan negara, belanja negara tumbuh untuk mendukung perekonomian. Realisasi belanja negara hingga 30 November sebesar Rp2.911,8 T atau 82,5 persen terhadap outlook laporan semester.
Belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.116,2 T terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp1.110,7 T dan belanja non-K/L sebesar Rp1.005,5 T. Penyaluran Transfer ke Daerah juga masih on-track dalam mendukung layanan publik di daerah dengan realisasi sebesar Rp795,6 T.
“Data ini mencerminkan belanja pemerintah yang terus diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan mendukung program prioritas,” jelas Menkeu.
Dengan perkembangan realisasi pendapatan dan belanja negara, Menkeu menyampaikan defisit APBN tercatat sebesar Rp560,3 T atau 2,35 persen terhadap PDB. Artinya, masih dalam batas yang terkelola dan sesuai dengan desain APBN.
Selain itu, defisit keseimbangan primer sebesar Rp82,2 T menunjukkan pengelolaan fiskal yang tetap prudent di tengah berbagai tantangan global.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting








