Fluktuatif dan Terbatas, IHSG Senin Siang Menguat ke Level 8.626

0
47

(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, Senin siang ini (22/12), terpantau menguat 16,108 poin (0,19%) ke level 8.625,659 setelah dibuka naik ke level 8.634,470.

IHSG bergerak rebound terbatas dari koreksi 3 hari sebelumnya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat setelah bank sentral China mempertahankan loan prime rate-nya, serta mencermati Wall Street yang di akhir pekan serempak ditutup dalam gain.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,29% atau 48 poin ke level Rp 16.765, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi terbatas setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya, turun dari sekitar 1.5 minggu tertingginya di antara estimasi the Fed akan melanjutkan pemangkasan bunga di 2026.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.717, serta terpantau tertekan di hari kelima menghampiri level 3 bulan terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 24,919 poin (0,29%) ke level 8.634,470. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,960 poin (0,11%) ke level 854,500. Siang ini IHSG menguat 16,108 poin (0,19%) ke level 8.625,659. Sementara LQ45 terlihat naik 0,32% atau 2,710 poin ke level 856,250.

Tercatat saat ini sebanyak 250 saham naik, 409 saham turun dan 144 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 1,91%, dan Hang Seng yang menanjak 0,21%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa rebound terbatas dari seminggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat setelah bank sentral China mempertahankan loan prime rate-nya.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan dalam area konsolidasi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 8.749 dan 8.800. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 8,564 dan bila tembus ke level 8,361.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group