Pada hari Jumat (15/5/2015), Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis neraca perdagangan bulanan Indonesia yang tercatat sebesar US$ 454,4 juta di sepanjang April 2015. Meski demikian surplus ini cukup tergerus 50 persen lebih dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 1,13 miliar pada Maret 2015. Berkurangnya surplus terjadi akibat penurunan ekspor minyak dan gas bumi (migas) akibat pelemahan harga komoditas tersebut.
Sementara itu nilai ekspor April tercatat sebesar US$ 13,08 miliar atau turun 4,04 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 13,72 miliar. Sementara itu, ekspor nonmigas April 2015 mencapai US$11,63 miliar, turun 0,17 persen dibanding Maret 2015, demikian juga bila dibanding ekspor April 2014 turun 0,13 persen.
Adapun komoditi yang digolongkan ke dalam barang tambang antara lain bahan bakar mineral yang pada April lalu mencatat penurunan sehingga ekspornya tercatat sebesar US$ 1500,6 juta (-11,73%) padahal di bulan sebelumnya mencatat kenaikan, lalu bijih, kerak dan abu logam pada April lalu juga mencatat penurunan 50 persen dari bulan sebelumnya hingga ekspornya hanya tercatat sebesar US$ 99,5 juta (-53,69 persen) sedangkan besi baja mencatat kenaikan ekspor hingga tercatat sebesar US$ 115,3 juta (24,2%).
Read more
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









