Aktivitas pabrik di Tiongkok tercatat kembali mencatat kontraksi memasuki bulan ketiganya berturut-turut pada bulan Mei ini dimana outputnya tercatat menyusut pada laju tercepatnya dalam kurun lebih dari satu tahun terakhir ini. Berdasarkan survei swasta yang dilakukan HSBC pagi ini (21/5) terlihat bahwa negara yang menyandang gelar ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih memerlukan dukungan kebijakan tambahan dari pemerintah dan Bank Sentral Tiongkok (PBOC).
Hasil PMI Flash Manufaktur HSBC Tiongkok untuk bulan Mei dilaporkan masih mencatat kontraksi dengan perolehan skor masih dibawah 50, yaitu sebesar 49,1. Kontraksi pada aktivitas manufaktur di negara ini kian memperkuat asumsi bahwa laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok di tahun 2015 ini kemungkinan besar masih akan mencatat pertumbuhan rendahnya dan bahkan bisa jadi lebih lambat dari proyeksi pertumbuhan sebesar 7 persen.
Skor manufaktur ini masih berada dibawah prediksi ekonom yang sebelumnya memperkirakan PMI flash manufaktur Tiongkok Mei ini akan tercatat sebesar 49,3 setelah berhasil mencatat rebound pada bulan Februari lalu. Genap setelah rebound pada Februari lalu hingga kini aktivitas manufaktur Tiongkok selalu mencatat kontraksi.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









