(Vibizmedia – Nasional) Dalam lima tahun terakhir Indonesia menjadi negara penghasil tuna terbesar kedua dunia dengan memasok lebih dari 16% total produksi dunia. Rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan surplus pada produk perikanan dan tuna menjadi komoditas terbanyak setelah udang dalam menyumbang nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD 89,41 juta.
Berdasarkan data diatas, kita dapat melihat bahwa peran industri tuna di Indonesia menjadi sangat penting dan strategis dalam menopang perekonomian bangsa, sehingga perlu adanya perhatian khusus terhadap perkembangan industri tuna di Indonesia yang juga dinilai memiliki manfaat bagi kesehatan sebagai sumber protein dan salah satu makanan penting bagi masyarakat.
Dalam upaya pemerintah ingin menjadikan Indonesia menjadi negara penghasil tuna terbesar di dunia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajukan anggaran sebesar Rp 31 triliun pada tahun 2016 meningkat 200% dibandingkan tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Kenaikan anggaran tersebut digunakan untuk pemberdayaan nelayan dan menjaga laut dari illegal fishing di dalam negeri menjadi program prioritas untuk mewujudkan kedaulatan maritim, anggaran masih diajukan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari DPR.
Tiga program utama yang akan dicanangkan untuk fokus pada stakeholder kelautan dan perikanan tahun depan memiliki pembagian untuk keberlanjutan sebesar 50%, 30% untuk kedaulatan dan 20% kesejahteraan nelayan. Program tersebut bertujuan untuk pemberdayaan nelayan, memudahkan nelayan akses pasar, meningkatkan efisiensi dan competitiveness, ungkap Susi.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









