(Vibizmedia –Nasional) Waduk Jatigede merupakan salah satu penopang utama sumberdaya air di Jawa Barat, yang berada di sepanjang aliran sungai Cimanuk di wilayah kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sungai sepanjang 337,67 kilometer dengan luas daerah sebesar 3.493 kilomenter persegi ini menjadi sungai terpanjang kedua di Jawa Barat yang mampu menyediakan 2,2 miliar meter kubik air per tahun yang sebagian besar digunakan untuk irigasi lahan pertanian.
Warga memanfaatkan air waduk untuk mengairi daerah-daerah irigasi, air bersih yang dipakai untuk keperluan air minum, rumah tangga dan industri (air baku) serta sebagai sumber tenaga listrik. Dengan kapasitas volume sebesar 979,5 juta meter kubik sanggup mengairi daerah irigasi seluas 90.000 hektar, 3.500 liter/detik dimanfaatkan untuk air baku.
Pembangunan Waduk Jatigede mendapatkan tantangan terbesar pada masalah ganti rugi kepada ribuan KK dan mencari lahan pengganti seluas 1,300 hektar milik Perhutani. Pemerintah pada tanggal 2 Januari lalu telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial ke masyarakat Pembangunan Waduk Jatigede.
Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat berpendapat bahwa masalah pembebasan lahan sudah tidak lagi menjadi masalah, ada 2 kelompok masyarakat penerima, pertama mereka yang berhak mendapatkan lahan pengganti dan rumah yang dibayarkan dengan uang tunai sebesar Rp 122,5 juta per KK untuk sebanyak 4514 KK. Kedua, mereka yang mendapat ganti rugi berupa tanah dan rumah dan uang pengganti penghasilan 6 bulan dengan total dana sebesar Rp 553,3 miliar.
Bagi penduduk yang sudah dibebaskan dan masih tinggal di sekitar waduk, harus direlokasi, yang seharusnya tidak punya hak apa-apa tapi karena harus pindah dan mengaku telah kehabisan uang mendapat santunan sebesar Rp 29,3 juta per kk untuk sebanyak 6410 KK, sehingga total santunan mencapai Rp 188,1 miliar. Pembayaran dengan total Rp 741,5 miliar akan dimulai 26 Juni – 26 Agustus tahun ini.
Sampai saat ini pengerjaan Waduk Jatigede sudah hampir selesai, kontruksinya sudah mencapai 99,97% hanya tinggal tutup pintu airnya dan mengisi airnya. Mengapa pemerintah daerah dan pusat begitu serius menangganinya. Lalu apa dampaknya bagi Jawa Barat ? Ketahanan pangan melalui panen meningkat dari 2 kali setahun menjadi 3 kali setahun hasil dari 90 ribu hektar lahan dan sekitar 28 desa yang terairi lewat waduk tersebut.
Dengan tuntasnya pembangunan Waduk Jatigede akan menjadi bagian dari program irigasi 1 juta hektar pada tahun 2015 yang menunjang pencapaian kedaulatan pangan nasional sesuai visi nawacita.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









