Dampak El Nino Pada Sektor Pertanian Indonesia

0
11416

(Vibizmedia – Nasional) Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut, namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

El Nino, gelombang panas akibat meningkatnya suhu permukaan air laut menyebabkan kekeringan panjang di Indonesia. Curah hujan berkurang dan keadaan bertambah menjadi lebih buruk dengan meluasnya kebakaran hutan dan asap yang ditimbulkannya.

Kekeringan dan kebakaran hutan terparah yang pernah terjadi selama 50 tahun terjadi di tahun 1997. Polusi udara yang ditimbulkannya menyebar hingga ke seluruh wilayah termasuk negara tetangga antara lain Brunei, Filipina, dan Thailand.

Lahan pertanian yang paling mengalami resiko dampak kekeringan akibat El Nino tersebut, sehingga negara produsen komoditas pangan mencemaskan hasil produksi di negaranya khususnya di Indonesia diprediksi kekeringan ini akan terjadi hingga akhir Desember.

Fenomena El Nino atau gelombang panas akibat meningkatnya suhu permukaan air laut, tengah melanda Indonesia dengan level moderat. Fenomena ini pun melanda negara-negara lain di dunia. Lahan pertanian menjadi yang paling berisiko terdampak kekeringan akibat El Nino.

Dampak El Nino Terhadap Sektor Pertanian di Indonesia

Beras, saat ini sedang musim tanam dan diprediksikan dapat berakibat gagal panen bagi padi yang ditanam bulan Mei – Juli karena membutuhkan air.

Gandum, sekalipun gandum paling cocok tetapi kondisi yang terlalu kering akan menghambat tumbuhnya tanaman gandum yang ditanam pada bulan April – Mei lalu.

Kedelai, dengan periode tanam pada Juni-Juli, membutuhkan air pada Agustus-September.

Minyak Sawit, dengan tingginya permintaan dari luar negeri dimana sekitar 90% dari minyak sawit dunia diproduksi di Indonesia dan Malaysia. Dampak dari El Nino mengakibatkan kekhawatiran akan pengetatan produksi akibat stress tanaman dapat meningkatkan harga.

Jagung, produksi lahan jagung memerlukan volume air lebih banyak.

Tebu, hujan yang berlebihan dapat menurunkan kadar gula atau kandungan sukrosa dan menganggu panen.

Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela
Pic           : Antara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here