(Vibizmedia – Nasional) Dengan memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus untuk produksi kereta, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) masih melakukan impor kereta bekas dari Jepang.
Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Agus Purnomo mengatakan sebagai produsen kereta penumpang dan barang, pengadaan Kereta Rel Listrik (KRL) masih mengunakan dan mengimpor KRL bekas berasal dari Jepang.
Agus sampaikan, hal tersebut dilakukan karena harga pengadaannya lebih murah sehingga harga tiket lebih murah. Sebagai produsen kereta terbesar di Indonesia, dengan menggandeng produsen kereta dunia, INKA akan memasok kereta khusus Bandara Internasional Soekarno – Hatta dan juga akan dilibatkan dalam pengadaan proyek Light Rail Transit atau kereta ringan Jabodetabek.
Proyek KRL Soekarno – Hatta ini, akan dibangun pada akhir 2016 atau awal 2017 nanti, sedangkan jalur Soekarno Hatta – Manggarai akan dibangun bersama konsorsium perusahaan kereta terbesar di dunia, bombardier, ungkap Agus, Kamis (17/9).
Produsen kereta asal Madiun, Jawa Timur ini bersaing dalam tender internasional untuk pasar ekspor dan berhasil mengalahkan Tiongkok untuk pengadaan kereta di Bangladesh senilai USD 72 juta setelah itu kembali mengikuti tender kereta Bangladesh senilai USD 150 juta.
Saat ini, antara Tiongkok dan INKA tidak lagi bersaing, tetapi menciptakan kolaborasi dan merintis kerjasama, setelah Bangladesh, INKA membidik pasar kereta di Afrika, Srilangka dan Myanmar dengan pendanaan yang difasilitasi oleh Kementerian Keuangan.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara