Index dollar AS yang mengukur sekeranjang mata uang utama lainnya sesi Asia pagi (21/9) bergulir lemah di tengah sepinya data fundamental yang dirilis dari kawasan Asia dan hari libur di Jepang. Pada perdagangan sebelumnya (18/9) dollar AS berbalik menguat setelah pelemahan tajam yang masih dipengaruhi sentimen pertimbangan The Fed yang tetap kenaikan suku bunga bulan September.
Meski sentimen negatif penundaan suku bunga terhadap pergerakan dollar AS, namun mata uang ini mampu menguat karena dukungan fundamental yang solid, terutama dari sektor ketenagakerajaan AS berhasil mereduksi tingkat pengangguran 5.1%, telah ditunjukan kemajuan pada pendapatan rata-rata, dan pertumbuahan PDB cukup baik pada pertumbuhan 3.7% di kuartal kedua.
Irfan Purnawan/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center