Baru-baru ini, laporan baru dari Asian Development Bank (ADB) menyebutkan bahwa melemahnya prospek pertumbuhan di Tiongkok dan India, ditambah pemulihan di sejumlah perekonomian industri utama, secara bersamaan akan menahan pertumbuhan di kawasan Asia berkembang. Setidaknya hal tersebut akan terjadi pada 2015 dan 2016 hingga berada di bawah proyeksi sebelumnya. Dalam publikasi ekonomi tahunan Asian Development Outlook 2015 Upadate, ADB kini berpandangan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kawasan ini akan sebesar 5,8 persen pada 2015 dan 6,0 pada 2016.
Perlambatan ekonomi Tiongkok memang harus diakui, sampai saat ini kinerja dari sektor industri di negara ini , baik dari segi output maupun profitnya terpantau masih lanjutkan tren negatif. Siang ini (28/9), laba industri Tiongkok periode Agustus 2015 kembali dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok. Dalam rilis ini tercatat bahwa laba dari sektor industri di negara ini pada bulan lalu menurun disebabkan oleh harga produk dari sektor industri terus menurun. Sebagai informasi, selama periode Januari-Agustus, laba yang berhasil diambil sektor industri Tiongkok turun -1,9 persen (yoy).









