(Vibizmedia – Nasional) Terhambatnya pembangunan ruas jalan tol akibat masalah pembebasan lahan, Sabtu, 19 Maret 2016 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Pengoperasian Jalan Tol Surabaya – Mojokerjo Seksi IV di Mojokerto.
Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa pembangunan di Indonesia sudah sangat terlambat, jika dibandingkan dengan Tiongkok yang dapat membangun setiap tahunnya sepanjang 4.000 – 5.000 kilometer dan sampai saat ini telah memiliki panjang jalan tol mencapai 60.000 kilometer.
Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto atau Tol Sumo terbagi menjadi 4 seksi, tol sepanjang 36,27 kilometer tersebut, akan menghubungkan Kota Surabaya dan Mojokerto dengan total biaya mencapai Rp 3,2 triliun, sedangkan pembangunan Seksi IV sepanjang 18,47 kilometer akan menghabiskan dana sebesar Rp. 681,52 miliar dengan perkiraan kendaraan yang melintas pada tol Sumo mencapai 12.600 kendaraan per hari.
Sedangkan, jalan tol yang membentang dari Merak sampai Banyuwangi sepanjang 1.000 kilometer, masih tersisa sepanjang 16,04 kilometer yang harus diselesaikan agar dapat beroperasi pada tahun 2017.
Presiden sampaikan bahwa sampai saat ini, Indonesia baru mempunyai 840 kilometer, sehingga dirinya memberikan target selama 5 tahun kedepan minimal pembangunan jalan tol mencapai 1.000 kilometer kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR), ungkapnya Sabtu (19/3).
Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membangun infrastruktur, salah satunya mengambil alih pembangunan ruas jalan tol Batang – Semarang yang sudah beberapa tahun dan mengalihkannya kepada Badan Usaha Milik Negara, sehingga ditargetkan pada tahun 2018 mendatang mulai dari Merak sampai Surabaya sudah tersambung.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur transportasi dapat membuat biaya logistik menjadi lebih murah dan barang-barang menjadi lebih kompetitif.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela