Pemerintah Bangun Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Bali

0
825
Presiden Joko Widodo Meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas 200 MW Pesanggaran, Bali, Sabtu 11 Juni 2016. FOTO : SETPRES/RUSMAN

(Vibizmedia – Nasional) Upaya pemerintah terus mendorong tersedianya pasokan listrik di tanah air, melalui kerja sama antara PT. Pelindo, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) 200 MW Pesanggaran.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pembangunan PLTDG dengan pasokan dari mini Liquid Natural Gas di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali dan Mini Terminal LNG Benoa, dimana teknologi mini LNG ini merupakan hasil karya putra – putri Indonesia.

Dalam 16 bulan pengerjaan, pembangunan proyek mini terminal LNG ini selesai. Menggantikan dari bahan bakar menggunakan diesel menjadi gas yang kalau dihitung dapat menghemat biaya sebesar Rp 4 miliar per hari.

Proyek yang dapat dilakukan lebih cepat pembangunannya dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Batubara ini, jika mengunakan batu bara bisa hingga mencapai empat sampai lima tahun sedangkan PLTG menggunakan gas bisa mencapai tujuh sampai delapan bulan.

Untuk proyek ini energi baru terbarukan di Bali ini, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 2 triliun. Pengerjaan proyek lebih cepat dan masalah biaya lebih efisien dan terkait dengan energi baru terbarukan, ungkap Presiden Joko Widodo, Sabtu (11/6).

PLTDG Pesanggaran terdiri dari empat blok yang masing – masing terdiri dari tiga unit mesin, didesain dengan menggunakan tiga jenis bahan bakar yaitu HSD (High Speed Diesel), MFO (Marine Fuel Oil) dan Gas dikerjakan oleh Consortium Wartsila – PT PP (Persero) ini sudah beroperasi pada 4 April 2015 untuk blok 1 dan beroperasi penuh di semua Blok pada 5 Juni 2015.

Dengan adanya pasokan gas dari mini LNG, bahan bakar utama pembangkit adalah gas, sedangkan HSD dan MFO hanya digunakan sebagai cadangan. Pengunaan LNG dapat menghemat pemakaian BBM sampai dengan 323 juta per tahun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan bahwa pihaknya  terus mendukung program pemerintah pada bidang lingkungan dan energi baru terbarukan. Terbukti melalui  penggunaan Mini LNG untuk PLTDG Pesanggaran 200 MW yang mampu menghemat biaya operasional hingga Rp 60 miliar per tahun, ungkapnya.

Selain itu, PLTDG juga berfungsi untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik pada sistem kelistrikan Jawa – Bali, terutama untuk penggunaan energi yang lebih bersih. Dalam upaya mempercepat target pemerintah dalam penyediaan listrik nasional, skema pembiayaan gabungan antara BUMN dan swasta melalui Public Private Partnership (PPP).

PLTDG Pesanggaran terdiri dari empat blok dimana masing-masing blok memiliki tiga unit mesin, didesain dengan menggunakan tiga jenis bahan bakar yaitu HSD (High Speed Diesel), MFO (Marine Fuel Oil) dan Gas. Pengunaan LNG dapat menghemat pemakaian BBM sampai dengan 323 juta per tahun.

Journalist : Rully
Editor      :
Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here