
(Vibizmedia – Nasional) Kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Selandia Baru yang telah dimulai sejak tahun 2012 lalu menghasilkan banyak kerja sama selain di bidang ekonomi juga dalam perdagangan dan investasi.
Presiden Joko Widodo sampaikan sejak tahun 2014 lalu lonjakan investasi Selandia baru mengalami lonjakan di sektor pengolahan susu dan produk susu dan pemerintah Indonesia mengusulkan agar dapat dijadikan produksi susu di Asia Tenggara.
Peningkatan kerja sama perdagangan dengan Selandia Baru, dalam pertemuan bilateral yang diadakan Senin (18/7) di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo meminta agar ekspor buah tropis salak dan mangga ke Selandia Baru segera dapat direalisasikan.
Selain itu, kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan menjadi prioritas kerja sama bilateral dan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi tenaga air termasuk di bidang investasinya, ungkap Presiden Joko Widodo, Senin (18/7).
Ditambah lagi penguatan kerja sama di bidang peternakan, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang bredding cattle dan juga yang berkaitan dengan daging sapi.
Adapun total nilai perdagangan Indonesia dengan Selandia baru pada 2014 tercatat sebesar USD 1,31 miliar, di mana Indonesia mengalami defisit senilai USD354,61 juta dengan total ekspor sebesar USD 481,4 juta dan impor USD 836,03 juta.
Sementara pada 2015, total perdagangan kedua negara mengalami penurunan menjadi USD 1,07 miliar, dan defisit mencapai USD 200,8 juta dengan kinerja ekspor yang juga menurun menjadi USD 436,25 juta dan impor sebesar USD 637,0 juta.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








