
(Vibizmedia – Nasional) Dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017, pemerintah menerapkan prinsip money follow program berbasis outcome.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pendekatan penganggaran tersebut menjadi konsep untuk lebih fokus pada program atau kegiatan yang terkait langsung dengan prioritas nasional serta memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Penganggaran money follow program dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 terdiri dari perencanaan yang menyeluruh (holistik), terfokus (holistik), terpadu (terintegrasi) dan lokasi yang jelas (spasial).
Alokasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dalam pagu indikatif Rancangan APBN 2017 lebih rendah Rp 14,8 triliun dari APBN 2016. Kenaikan belanja K/L disesuaikan dengan prioritas, penurunan tidak terjadi secara merata, tetapi sesuai arahan perundangan dan kewajiban yang terdapat didalamnya.
Dari keseluruhan terdapat 20 K/L yang alokasinya naik, 8 K/L yang alokasinya tetap dan 59 K/L yang alokasinya turun, ungkap Bambang Brodjonegoro, Rabu (20/7).
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela








