2 Tahun Pemerintahan Jokowi – JK, 46 dari 85 Proyek Strategis BUMN Tahun 2016 Terealisasi diatas 50%

0
1050
Menteri BUMN Rini Soemarno. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Sebagai tahun percepatan pembangunan infrastruktur, tahun 2016 ini, yang juga menjadi 2 tahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla memiliki sejumlah catatan pencapaian kerja nyata dalam pembangunan infrastruktur yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sebagai akselerator, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi agen pembangunan nasional yang berperan dalam pelaksanaan berbagai proyek strategis yang dirancang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nilai proyek strategis dalam periode 2015-2016 yang sudah dikerjakan BUMN mencapai Rp 282,3 triliun, dari jumlah tersebut, Rp 88,6 triliun diantaranya telah terealisasi pada Desember 2015, ungkapnya Selasa (25/10).

Sampai dengan semester I-2016, 46 dari 85 proyek strategis BUMN di tahun 2016 telah terealisasi dengan progress di atas 50%. Dari 85 proyek tersebut, sebanyak 14 proyek telah terealisasi 100%. Rata-rata realisasi seluruh proyek strategis BUMN mencapai angka 67% dari target 2016. Proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai sektor, antara lain maritim, infrastruktur, energi, telekomunikasi dan sektor lainnya.

BUMN turut berpartisipasi wujudkan mimpi Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui sejumlah proyek strategis yang terkait dengan program Tol Laut yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Untuk merealisasikan hal tersebut, BUMN mengembangkan sebanyak 24 pelabuhan strategis yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan total nilai proyek Rp70 triliun.

Sebagai upaya meningkatkan konektivitas di Indonesia bagian timur, BUMN membangun 9 pelabuhan baru senilai Rp 1,7 triliun. BUMN melalui PT Pelni juga membuka 3 rute baru pelayaran, melalui bertambahnya rute pelayaran baru tersebut, perbedaan harga antarwilayah diharapkan akan turun secara drastis.

Penambahan jalur pelayaran pada beberapa pelabuhan internasional juga akan meningkatkan efisiensi ekspor-impor wilayah timur Indonesia. Beberapa proyek strategis terkait program Tol Laut yang dilaksanakan BUMN yaitu pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, New Priok Tahap II dan Makassar Newport. Untuk Pelabuhan Kuala Tanjung  progressnya saat ini sudah mencapai 45,91%, sementara untuk New Priok Tahap II dan Makassar New Port, masing-masing mencapai 67,39% dan 30,02%, ungkap Rini.

Pada sektor pembangunan infrastruktur jalan, BUMN juga menunjukkan kerja nyata yang positif, sampai dengan Agustus 2016, tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mangkrak sejak 1997 telah menunjukkan perkembangan signifikan dengan progress mencapai 73%.

Di Jawa dan Sumatera, BUMN terus kebut pembangunan sejumlah ruas jalan tol. Dengan total nilai investasi Rp54,22 triliun untuk koridor tol ruas Jakarta-Surabaya, BUMN melalui PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga mengambil alih 8 ruas tol yang mangkrak di koridor tersebut. Dengan pelaksanaan proyek itu, tol Trans Jawa bertambah panjang 2 kali lipat.

Disamping itu, untuk menghadapi kendala pendanaan dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera, BUMN melalui PT Hutama Karya dan PT Sarana Multigriya Infrastruktur melakukan sinergi untuk membiayai pembebasan tanah. Proyek tol Trans Sumatera dikerjakan dengan nilai investasi mencapai Rp56 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebesar 289.913 orang.

Rini sampaikan, selain pembangunan ruas tol di Jawa dan Sumatera, BUMN juga menyiapkan sarana dan prasarana transportasi publik di sejumlah wilayah, antara lain Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang, serta kereta cepat di koridor ekonomi Jakarta-Bandung.

Sampai dengan Oktober 2016, progress pengerjaan proyek LRT Jakarta telah mencapai 6,5%, yang melampaui target semula sebesar 5,80%. Dibangun oleh PT Adhi Karya, lintasan LRT Jakarta untuk Cawang-Bekasi Timur, Cawang-Cibubur dan Cawang-Dukuh Atas, dilaksanakan dengan nilai proyek Rp22 triliun. Proyek LRT Jakarta ini ditargetkan selesai menjelang Asian Games 2018.

Untuk LRT Palembang, pembangunan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya. LRT Palembang membentang dari Bandar Udara Internasional Sultah Mahmud Badaruddin II sampai Bangunan Depo, dengan nilai proyek Rp12,6 triliun. Sampai dengan Agustus 2016, pembangunan LRT Palembang telah terealisasi 12,6%, di atas target semula sebesar 12,3%.

Dalam upaya meningkatkan konektivitas Jakarta dan Bandung, BUMN membangun kereta cepat dari Halim, Cikarang, Karawang, Walini, Kopo dan penghentian akhir di Gedebage. Kota-kota tersebut merupakan bagian dari Transit Oriented Development (TOD) proyek kereta cepat dengan panjang rel sekitar 142,3 kilometer. Hingga Agustus 2016, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah mengantungi izin dari Kementerian Perhubungan dan 60% lahan telah dibebaskan untuk pelaksanaan konstruksi.

Rini sampaikan bahwa sebagai negara kepulauan, pengembangan infrastruktur udara juga penting untuk dilakukan. Karena itu BUMN mempercepat pengembangan airport city serta meningkatkan akses menuju bandara.

Saat ini, BUMN sedang mengembangkan 5 airport city yakni di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Kuala Namu Medan, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Kulon Progo Yogyakarta yang saat ini tengah memasuki pembebasan lahan. Diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura I, pembangunan bandara baru Kulon Progo yang bernilai Rp9,3 triliun ini ditargetkan selesai Oktober 2019.

Untuk meningkatkan akses menuju bandara, saat ini BUMN melalui PT KAI juga tengah menggenjot pembangunan kereta di dua bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Minangkabau Padang. Kereta Bandara Minangkabau dibangun senilai Rp200 miliar, sementara kereta Bandara Soekarno-Hatta dibangun dengan anggaran Rp2,5 triliun. Kedua proyek ini ditargetkan selesai pada Juni 2017.

Journalist : Rully
Editor      : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here