Alexander Van der Bellen, “Child of Refugees” Yang Kini Jadi Presiden Austria

0
1292

(Vibizmedia – News) – Pada Senin sore kemarin, Austria akhirnya mendapatkan pemimpin baru mereka, yaitu Alexander Van der Bellen. Usianya tak lagi muda, yaitu 72 tahun, tapi ia berhasil menunjukkan, bahwa usia tak menghalanginya untuk menjadi seorang Presiden. Ia berhasil mengalahkan lawannya, Norbert Hofer, yang berusia 45 tahun, dari right-wing Freedom Party.

Alexander Van der Bellen sendiri, merupakan kandidat Independen yang mendapatkan dukungan dari Green Party dalam Pemilihan Umum di Austria tahun 2016. Bellen terkenal sebagai orang yang toleran. Ia bahkan berpendapat, bahwa Eropa seharusnya menerima para pengungsi yang berasal dari Suriah maupun tempat lainnya. Pendapat tersebut, bisa jadi muncul berdasarkan latar belakang orangtuanya, yang sempat tinggal di kamp pengungsian. Meskipun tak lahir di kammp pengungsian tersebut, Alexander Van der Bellen mendeskripsikan dirinya sebagai “child of refugees” atau anak pengungsi.

Ayah dari Alexander Van der Bellen, awalnya berprofesi sebagai banker dari Rusia, yang merupakan keturunan Baltic German, Belanda, serta Estonia. Ibunya, Alma Siebold, memiliki keturunan Estonia. Ayahnya resmi menjadi warganegara Estonia pada tahun 1934. Tahun 1940, saat Uni Soviet menduduki Estonia, ayah dan ibunya melarikan diri dari Estonia dan bermukim di kamp pengungsian yang ada di Werneck, Jerman.

Pada akhirnya, ayah dan ibunya menetap di Vienna, tempat dimana Alexander Van Der Bellen lahir pada tahun 1944. Tahun 1958, ayah dan ibunya, serta Alexander Van Der Bellen sendiri, resmi menjadi warganegara Austria.

Perjalanannya di dunia politik, memang bisa dikatakan cukup panjang. Pria yang juga meraih gelar Professor of Economics di University of Vienna tahun 1980 ini, menjadi anggota dari National Council of Austria (Nationalrat) untuk Austrian Green Party pada tahun 1994.  Tahun 1999, ia menjadi Chairman di Greens Parliamentary Party di National Council, namun akhirnya mengundurkan diri setelah Pemilihan Umum pada tahun 2008, karena saat itu, Greens kalah dalam pemungutan suara. Perjalanannya, tentu tak berakhir sampai disitu saja. Tahun 2010, ia menjadi  Commissioner of the City of Vienna for Universities and Research, dan di tahun 2012, ia meninggalkan Parlemen dan memilih bergabung di Vienna City Council.

Pada tahun 2016, jalan semakin terbuka untuk karirnya di dunia politik. Saat Pemilihan Umum tahun 2016 untuk menentukan Presiden Terpilih Austria, rakyat memutuskan untuk memberikan suaranya untuknya. Alexander Van Der Bellen, yang sangat mendukung Austria tetap berada di European Union (EU), menang dengan persentase 50,3 persen dari total suara secara keseluruhan. Memang, sifat toleransi yang dimilikinya, sepertinya berhasil menarik hati rakyat Austria. Perjalanan panjang dalam dunia politik yang digelutinya, kini mencapai hasilnya di usianya yang ke 72. Kini, tentunya rakyat Austria siap untuk menyambut Presiden baru mereka yang akan dilantik pada tanggal 26 Januari 2017 nanti.

Fanny Sue/Journalist/VM

Foto : Wikimedia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here