(Vibizmedia – Nasional) Untuk mengurangi kepadatan pada saat arus mudik Lebaran 2017, Pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghimbau masyarakat agar mudiknya dimajukan 2 hari sebelumnya tanggal 23 Juni.
Menhub Budi Karya sampaikan hal tersebut untuk mengurangi kemacetan sehingga pemudik dapat menikmati kenyamanan saat mudik lebaran, ungkapnya, Selasa (6/6) di Kantor Presiden, Jakarta.
Budi ungkapkan adanya kemungkinan peningkatan frekuensi kendaraan masyarakat melalui Tol Cipali pada masa mudik Lebaran 2017 ini. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Polri akan menetapkan suatu pembatasan dengan melakukan buka tutup di Cipali, dengan menyarankan masyarakat menggunakan jalur selatan atau utara (non tol).
Terkait batasan ganjil genap, Menhub mengakui memang ada usulan dari beberapa pihak. Presiden juga waktu itu memberikan catatan kalau benar akan dilakukan tolong dikaji dengan benar.
Pihaknya telah minta Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) untuk mengkaji. Dari kajian itu memang MTI tidak merekomendasikan untuk diberlakukan, dikarenakan waktu sosialisasi batasan ganjil genap sangat pendek, kurang dari beberapa bulan. Kedua ganjil genap itu (jika) dilakukan pada waktu yang menerus dan tempatnya sedikit.
Ditambah lagi, bus dan truk minta pengecualian. Kalau bus dan truk minta pengecualian yang lain juga minta pengecualian. Karena itu, pemerintah memutuskan tidak diberlakukan.
Bagi pemudik pengguna motor, Budi mengingatkan bahwa hal itu berbahaya. Secara statistik, menurut Menhub, lebih dari 50% kecelakaan itu pada kendaraan motor. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan bersama dengan stakeholder, bersama dengan BUMN bahkan termasuk beberapa (stasiun) TV melakukan kegiatan mudik bersama.
Pemerintah bersama Badan Usaha Milik Negara akan menyediakan mudik gratis untuk 208.000 penumpang dan 48.000 dari pemudik motor untuk dimudikkan gratis menggunakan kapal, menggunakan bus, menggunakan truk, dan menggunakan kereta.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela