(Vibizmedia – Nasional) Lomba balap sepeda Tour de Bintan 2019 yang digelar di Pulau Bintan – Kepulauan Riau, selain sarana olah-raga profesional, juga daya tarik wisata yang mampu merangsang ratusan peserta dan penonton untuk menikmati indahnya alam Bintan.
Rute yang ditempuh kali ini yakni menjelajah kawasan Bintan Lagoon Resort, dengan titik start dan finish di Bintan Lagoi. Meski demikian, para peserta tetap serius berlomba di kelas Grand Fondo Country dan Grand Fondo Discovery dengan jarak tempuh masing-masing rute adalah 108 Km dan 55 Km.
Pada kelas GF Country, peserta benar-benar diajak menjelajah alam Bintan dengan segala kekhasannya. Hutan-hutan kecil dengan hamparan belukar, sedikit perkebunan karet di beberapa titik, serta kelok sungai air payau yang tampak tenang berpagar mangrove.
Menurut keterangan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, ada beberapa hal menarik yang bisa dinikmati peserta, salah satunya gurun pasir dan telaga biru di Desa Busung, Kecamatan Sri Koala Lobab. Destinasi nomadic ini sebenarnya adalah kawasan pertambangan bauksit yang disulap dan dimanfaatkan warga setempat, sehingga menarik untuk dikunjungi.
“Kawasan pertambangan ini demikian luas, sehingga tampak seperti gurun pasir di Timur Tengah. Apalagi, pengelola juga menghadirkan karakter onta dan kuda, sehingga menjadi spot foto favorit bagi pengunjung,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, nomadic tourism adalah gaya berwisata baru di mana wisatawan dapat menetap dalam kurun waktu tertentu di suatu destinasi wisata dengan amenitas yang portable dan dapat berpindah-pindah. Selain itu, gaya berwisata ini pun sangat cocok bagi suatu destinasi wisata yang sangat potensial namun daya dukung amenitas masih rendah.
“Yang dimaksud nomadic tourism adalah wisata temporer baik akses maupun amenitasnya yang akan diterapkan untuk menjangkau destinasi alam potensial di kepulauan. Nomadic tourism terhitung mudah dan murah. Hanya perlu ada atraksi pariwisata yang menarik, maka pengadaan akses dan amenitas bisa dilakukan dengan menggunakan bahan baku yang bisa dipindah,” ungkapnya.
Emy T/Journalist/ VM
Editor : Emy Trimahanani