Harga Minyak Acuan Global Naik Tinggi Karena Krisis Libya

0
731

(Vibizmedia-Commodity) – Harga minyak mentah dunia yang diperdagangkan di bursa komoditas internasional sesi Amerika  yang baru ditutup  Jumat (05/04)  menunjukkan nilai yang mixed, dimana harga minyak mentah acuan internasional atau Brent naik ke puncak tertinggi tahun 2019 sedang harga minyak WTI AS retreat dari posisi tersebut. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh ancaman pasokan global pasca krisis yang sedang berlangsung di Libya.

Harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent yang diperdagangkan di ICE Futures Group menyentuh $70,03, level tertinggi sejak 12 November, ketika terakhir diperdagangkan di atas $ 70. Kemudian harga patokan internasional untuk harga minyak ditutup 9 sen lebih tinggi pada $69,40 per barel.

Namun untuk harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS yang diperdagangkan di New York Mercantile Exchange melemah 36 sen pada $62,10 per barel  setelah  turun 12 sen di sesi sebelumnya yang  sempat mencapai $62,99, posisi  tertinggi sejak November.

Mereview pergerakan harga minyak mentah dunia, untuk harga benchmark global atau minyak Brent sudah  naik 30 persen tahun ini, sementara minyak berjangka Amerika atau WTI sudah naik 38 persen. Kekuatan harga telah didukung oleh pengetatan pasokan global dan tanda-tanda permintaan meningkat.

Dari sisi pembatasan pasokan, berita terbaru datang dari salah satu anggota OPEC yaitu Libya yang berada di ambang perang terbuka antara faksi-faksi politik utama negara Afrika Utara tersebut. Jenderal Khalifa Haftar memerintahkan pasukannya untuk bersiaga di Tripoli, pusat pemerintahan yang diakui PBB. Selama ini Libya telah memainkan peran yang sangat besar dalam menyeimbangkan pasar minyak karena konflik yang sedang berlangsung sehingga berkontribusi terhadap perubahan tajam dalam output negara.

Dari sisi permintaan global, ada khabar baik dari negara konsumen terbesar minyak dunia yaitu China. Dimana ada harapan positif akan negoisasi lanjutan yang sedang berlangsung di AS antara delegasi China dengan Amerika Serikat untuk selesaikan masalah tarif yang selama ini mengkhawatirkan perdagangan internasional. Dan juga akan menghambat permintaan minyak mentah.

Untuk pergerakan harga minyak mentah selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan baik harga minyak benchmark global maupun minyak WTI akan terpangkas lagi di akhir pekan ini oleh laporan pasokan minyak mentah AS yang menunjukkan peningkatan pasokan.

EIA laporkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik 7,2 juta barel pekan lalu, karena impor bersih naik, padahal sebelumnya diperkirakan akan alami penurunan 425.000 barel. Selain itu AMDAL juga laporkan produksi minyak mentah AS naik 100.000 barel per hari ke rekor 12,2 juta barel per hari, setelah melonjak sekitar 12 juta menjadi 12,1 juta barel per hari sejak pertengahan Februari.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here