(Vibizmedia-Index) – Perdagangan bursa saham Asia hari Selasa (09/04) berakhir mixed setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada barang-barang perdagangan UE tertentu sebagai tanggapan atas subsidi UE yang diklaim untuk Airbus.
Ketidakpastian dan skeptisisme Brexit yang sedang berlangsung bahwa kesepakatan apa pun dapat secara permanen menyelesaikan ketegangan perdagangan AS-Cina juga membuat investor gelisah.
Bursa saham China jatuh karena aksi ambil untung karena investor menunggu kejelasan lebih dalam negosiasi perdagangan dengan Washington. Indeks Shanghai Composite berakhir turun 0,16 persen menjadi 3.239,66 sementara indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong naik tipis 0,27 persen menjadi 30.157,49.
Bursa saham Jepang mengakhiri sesi berombak lebih tinggi karena investor bersiap untuk laporan pendapatan perusahaan. Indeks Nikkei naik 40,94 poin atau 0,19 persen menjadi 21.802,59 dengan support kekuatan saham Sony yang melonjak sebanyak 9,3 persen setelah laporan bahwa dana lindung nilai Daniel Loeb Third Point LLC membangun saham di perusahaan untuk mendorong perubahan.
Perdagangan saham Seoul berakhir sedikit lebih tinggi karena investor asing membeli saham di tengah harapan untuk kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-China dan kemungkinan kompromi pada Brexit. Indeks Kospi naik 2,96 poin atau 0,13 persen menjadi 2.213,56, dipimpin oleh penguatan saham perusahaan kesehatan seperti Celltrion dan Samsung BioLogics.
Dan untuk perdagangan saham di kawasan pasifik juga alami tekanan jual baik bursa saham Australia dan bursa New Zealand. Indeks ASX 200 melemah 0,03 persen dengan saham empat bank besar turun antara 0,2 persen dan 0,6 persen. Saham Selandia Baru berakhir sedikit lebih rendah, dengan indeks acuan NZX 50 jatuh 19,78 poin atau 0,20 persen menjadi 9.787,30, terseret oleh saham operator pensiunan desa seperti Summerset Group Holdings.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta justru cetak untung, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,91 persen ke posisi 6484.34. Dorongan kuat indeks dipicu oleh lonjakan saham-saham unggulan sektor properti dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








