(Vibizmedia-Commodity) – Harga emas telah ambruk ke level terendah empat bulan karena posisi dolar yang terus menanjak dan investor lebih menyukai perdagangan aset berisiko sehingga mengurangi daya tarik logam safe-haven. Namun diakhir perdagangan komoditas sesi Amerika beberapa saat lalu Rabu (24/04) harga naik dari posisi rendah tersebut.
Harga emas spot atai LLG turun 0,6 persen pada $1,266.98/ t oz setelah sempat anjlok ke posisi terendah sejak 26 Desember di harga $1.265,90. Demikian juga untuk harga emas berjangka AS untuk kontrak bulan Juni turun 0,7 persen menjadi $1,268.70/t oz.
Pedagang emas menjual asetnya karena kekuatan dalam dolar, pasar saham dan obligasi. Indeks dolar bertahan di dekat posisi tertinggi tiga minggu karena penurunan volatilitas pasar mendorong permintaan untuk aset berisiko, dengan yield obligasi AS yang lebih tinggi juga menawarkan dukungan untuk dolar.
Demikian perdagangan saham Amerika di bursa Wall Street diperdagangkan lebih tinggi oleh karena sentimen berita laporan hasil pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.
Menambah hambatan emas adalah pembacaan data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan baru-baru ini dari negara AS dan Cina, sehingga berkontribusi terhadap penurunan logam sekitar 6 persen dari puncak tertinggi 2019 yang dicapai pada bulan Februari.
Analyst Vibiz Research Center secara teknikal melihat harga emas sudah turun menembus garis bawah MA100 dan MA50 sehingga diperkirakan akan turun terus sampai bertemu titik tumpuan. Hari ini harga emas akan bergerak ke posisi support di 1266.50 – 1261.67. Namun jika berbalik arah akan naik menuju posisi resisten di 1276.15 – 1280.50.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








