Presiden Jokowi: Hilirisasi, Cara Mengatasi Defisit Neraca Perdagangan di Indonesia

0
806
Presiden Joko Widodo membuka Indonesia Mining Association Awards 2019 di Hotel Ritz Carlton, Rabu (20/11). FOTO: VIBIZMEDIA.COM|MARULI SINAMBELA

(Vibizmedia-Jakarta) Di hadapan pimpinan perusahaan tambang besar di Tanah Air, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa hilirisasi menjadi cara untuk mengatasi masalah defisit neraca perdagangan di Indonesia.

Dalam sambutannya saat pembukaan acara Indonesia Mining Association (IMA), Presiden sampaikan “Saya mengajak sekali lagi, kita semuanya bersiap diri menuju ke sana. Kalau memang perlu bergabung, bergabunglah.

Kalau ada masalah yang berkaitan dengan pendanaan mari kita bicara,” ungkapnya di IMA Awards 2019 di Ritz Carlton, Rabu (20/11).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, turunan nikel bisa sampai menjadi lithium baterai, yang bisa jadi pendukung besar untuk membangun industri mobil listrik di Indonesia. “Kuncinya ada di baterai, kalau mobil listrik. Kalau kita bahannya ada, ngapain kita ekspor? Buat saja di sini,” tegasnya.

Jika kendalanya ada di teknologi, lanjutnya, bisa diatasi dengan mencari mitra atau partner yang tepat. Sehingga, nanti bisa menghasilkan atau memproduksi lithium baterai.

“Nikel terutama, ini bahan untuk lithium baterai yang sangat dibutuhkan mobil listrik ke depan. Ini strategi bisnis harus dirancang sehingga bisa terealisasi karena produksi nikel kita terbesar dunia termasuk nikel ore yang rendah dan banyak mengandung cobalt,” jelasnya.

Hitungannya, Indonesia punya potensi hingga 70% bahan-bahan lithium baterai. “Sangat keliru sekali kalau barang ini kita ekspor.”

“Kalau tidak mulai kapan lagi?” tanyanya. Presiden mendorong langkah penghentian ekspor merupakan transformasi besar ekonomi Indonesia.

Untuk itu, dirinya berjanji akan mengundang para pengusaha tambang ke istana untuk membicarakan desain strategi bisnis negara terkait mineral dan batubara serta turunannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here