
(Vibizmedia-Nasional) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan vaksin di Indonesia. Pada prinsipnya, vaksinasi ini ditujukan untuk seluruh penduduk Indonesia. Dengan terjaminnya vaksin bagi seluruh penduduk, sehingga Indonesia dapat melakukan pencegahan pandemi yang terus berkembang.
Perlu diketahui, sampai sejauh ini, pemerintah telah menjajaki suplai vaksin sebesar 423,7 juta dosis. Dosis ini cukup untuk mencapai herd immunity yakni sebesar 60% penduduk. Namun, diperlukan 547,8 juta dosis untuk mencapai seluruh penduduk. Pemerintah telah menjajaki vaksin dari Sinopharm, Sinovac, Novavax, Gavi Covax Facility, dan sumber lainnya.
“Namun, karena jumlah vaksin yang tersedia ini datangnya bertahap, maka vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan garda terdepan terutama petugas medis dan paramedis,” jelas Suharso usai rapat terbatas mengenai Persiapan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, pada hari Senin, 12 Oktober 2020, secara virtual.
Pentahapan vaksin nantinya akan dibagi menjadi beberapa prioritas. Prioritas tersebut yang pertama untuk kelompok garda terdepan yakni tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Prioritas kedua yakni penduduk beresiko tinggi usia 18 sampai dengan 59 tahun yakni peserta PBI, BPJS, JKN KIS, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, dan tokoh masyarakat atau perangkat desa. Prioritas berikutnya untuk penduduk lainnya.
Pemerintah juga telah mempertimbangkan asumsi Herd Immunity yang harus menyentuh angka 60% penduduk.
“Vaksinasi akan diteruskan pada kelompok prioritas dan akan terus dilakukan sepanjang tahun 2021 sampai herd immunity tercapai,” kata Suharso.
Vaksinasi Covid-19 akan tersedia untuk vaksinasi dimulai pada triwulan pertama 2021. Bagi masyarakat yang belum memperoleh vaksinasi dalam aktivitas sehari-harinya dihimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, hingga herd immunity tersebut tercapai.








