PUPR Tangani Bencana Banjir di Medan dan Tebing Tinggi dalam 3 Minggu

0
998
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meninjau penanganan darurat banjir di Provinsi Sumatera Utara, pada Senin, 7 Desember 2020. FOTO: PUPR

(Vibizmedia-Nasional) Tinjau penanganan darurat bencana banjir di Kota Medan dan Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginstruksikan agar penanganan darurat bencana banjir tersebut dapat selesai dalam tiga minggu.

“Penanganan darurat harus selesai dalam 2 hingga 3 minggu. Gerakkan semua dan tambahkan alat berat yang ada. Libatkan penyedia jasa/kontraktor agar lebih cepat. Jangan sampai hujan besar datang, banjir terulang lagi, karena menurut prediksi BMKG curah hujan masih akan tinggi hingga awal tahun 2021,” tegas Basuki usai meninjau lokasi banjir yang menerjang Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan dan Kota Tebing Tinggi, Senin, 7 Desember 2020.

Menurut Basuki, sebagai langkah penanganan darurat, dirinya menyatakan selain dilakukan pembersihan jalan dari sisa lumpur, juga akan dipasang tanggul sementara dengan geobag guna mencegah kembalinya luapan air sungai.

“Kalau penanganan darurat sudah tertangani baru kita desain yang lebih baik untuk penanganan permanen,” ujarnya.

Terkait penanganan banjir di Kota Medan, khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan, Basuki menjelaskan akan dilakukan sejumlah perbaikan sungai.

“Pertama kita akan buat groundsill (dam pengendali dasar sungai) di hilir dengan meninggikan dasar sungai supaya arusnya tidak terlalu deras dan menghantam kiri dan kanan tebing,” katanya.

Selain itu, pihaknya akan segera dilakukan pemadatan tanggul yang ada di bantaran sungai besar di Medan, yakni Sungai Deli, Percut dan Belawan.

“Tebing ini juga tidak dibuat secara tepat, karena kelihatan tidak ada pemadatan. Nanti akan kita padatkan lagi,” terang Basuki.

Sedangkan untuk penanganan banjir jangka panjang, Menteri Basuki mengatakan akan melanjutkan normalisasi seluruh sungai yang ada di Medan.

“Untuk pembebasan lahan warga yang tinggal di bantaran sungai akan kita bangunkan Rumah Susun (Rusun) sebagai alternatif relokasi,” terangnya.

Selain normalisasi, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang berkapasitas tampung 28 juta meter kubik. Bendungan yang ditargetkan rampung pada tahun 2022 ini, dikatakan Menteri Basuki juga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir akibat luapan Sungai Percut dan Sungai Deli, khususnya di Kota Medan dan Kota Deli Serdang.

Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin mengatakan, sejak terjadi banjir pada 3 Desember 2020 lalu, BWS bekerja sama dengan Pemda di Provinsi Sumatera Utara telah memobilisasi alat berat berupa 7 excavator dan penyerahan geobag sebagai bahan banjiran sebanyak 500 unit. “Untuk penanganan darurat berupa perbaikan tanggul yang putus di Sungai Belutu sepanjang 1,2 km,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here