Hadapi Permasalahan Ekonomi dan Lingkungan, Indonesia Implementasi Ekonomi Sirkular

0
524
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. FOTO: BAPPENAS

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan pendekatan business as usual kini dinilai tidak lagi relevan untuk menjawab tantangan permasalahan ekonomi dan lingkungan secara bersamaan, terlebih setelah mengalami disrupsi multisektor akibat pandemi.

“Indonesia kini mulai mengadopsi konsep ekonomi sirkular sebagai salah satu upaya mendukung strategi ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon. Ekonomi Hijau ditetapkan sebagai salah satu “game changer” dari enam strategi jangka menengah-panjang menuju transformasi ekonomi,” jelas Suharso ketika memberikan sambutan pada acara Webinar Ekonomi Sirkular untuk Mendukung Ekonomi Hijau dan Pembangunan Rendah Karbon – Peluncuran Laporan “The Economic, Social and Environmental Benefit of Circular Economy in Indonesia, pada hari Senin, 25 Januari 2021.

Menurutnya, implementasi ekonomi sirkular diharapkan dapat menjadi salah satu kebijakan strategis dan terobosan untuk membangun kembali Indonesia yang lebih tangguh pasca Covid-19, melalui penciptaan lapangan pekerjaan hijau (green jobs) dan peningkatan efisiensi proses dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.

Agenda ekonomi sirkular menjadi bagian penting dari percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang menjadi tema utama Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021. Untuk mengawali langkah besar implementasi ekonomi sirkular di Indonesia, Kementerian PPN/BAPPENAS bekerja sama dengan Pemerintah Denmark dan UNDP Indonesia telah menyusun studi yang bertujuan untuk menganalisis potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan dari Ekonomi Sirkular di Indonesia.

“Berdasarkan hasil studi, peran ekonomi sirkular menjadi penting untuk meningkatkan resiliensi dan manfaat jangka panjang. Penerapan ekonomi sirkular pada 5 sektor berpotensi menghasilkan tambahan PDB secara keseluruhan pada kisaran Rp 593 triliun sampai dengan Rp 642 triliun, penciptaan total lapangan pekerjaan baru mencapai 4,4 juta sampai tahun 2030, dan penurunan emisi CO2 mencapai 126 juta ton pada tahun 2030.” kata Suharso.

Untuk itu, pentingnya seluruh pihak untuk bersama-sama menghimpun upaya kolektif dan berkolaborasi membangun kembali Indonesia yang lebih baik, lebih tangguh dan berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here