Business Innovation Center: Ikan Patin Perkasa, Inovasi Budidaya Ikan Paling Prospektif

0
575
Ikan Patin Perkasa (Foto: Kemkominfo)

(Vibizmedia – Ekonomi Bisnis) Business Innovation Center (BIC), yang didirikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia menetapkan Hasil riset dan inovasi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, terpilih sebagai salah satu dari 112 Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif – 2020.

“Proposal BRPI yang terpilih adalah inovasi ‘Ikan Patin Perkasa (Patin Super Karya Anak Bangsa) Hasil Pemuliaan BRPI Siap Berkotribusi dalam Peningkatan Produktivitas Perikanan Budidaya,” kata Kepala BRPI, Joni Haryadi dalam keterangannya, Rabu (3/3/2021).

Riset terkait Patin Perkasa dilaksanakan BRPI sejak 2010, di mana saat itu terpantau kualitas benih patin yang beredar di Indonesia sangat heterogen. Pada umur yang sama, terjadi pertumbuhan yang berbeda-beda di berbagai lokasi di Indonesia. Seiring dengan perkembangan patin yang sangat pesat di Indonesia, masyarakat yang sudah bisa melakukan pemijahan sendiri sehingga penyebarannya menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadi penurunan genetik. Selain itu, sejak pertama patin Siam masuk ke Indonesia pada tahun 1972, belum terdapat upaya untuk memperbaiki genetik tersebut.

“Pada 2010 hingga 2017, BRPI melakukan seleksi ikan patin, dengan benih yang berasal dari Sukamandi, Jambi, dan Palembang, sebanyak dua generasi. Hasilnya sangat bagus, yakni respon seleksi menunjukkan angka 38,86 persen, sudah memenuhi persyaratan respon seleksi minimal 30 persen. Hasil uji lapangan ikan patin di empat lokasi, yaitu Tulungagung, Kuningan, Bandar Lampung, dan Sukamandi, membuktikan berbagai keunggulan patin super ini dibanding patin biasa yang selama ini terdapat di masyarakat. Ikan tersebut mampu tumbuh cepat dan pada 2018 telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 75/KEPMEN-KP/2018 tentang Pelepasan Ikan Patin Perkasa, yang menetapkan Ikan Patin Perkasa sebagai jenis ikan baru yang akan dibudidayakan,” terang Joni.

Berbeda dengan patin biasa, Patin Perkasa memiliki bebagai keunggulan diantaranya, pertumbuhan lebih cepat 16,61- 46,42%, untuk produktivitas lebih tinggi 11,27 – 46,41%, rasio konversi pakan (FCR) lebih rendah 5,6 – 16,3%. Sedangkan harga Pokok Produksi (HPP) yang ditetapkan lebih rendah 4,45 – 17,92% serta B/C ratio pembesaran lebih tinggi 14,71 – 48,48 %.

Emy T/Journalist/Vibizmedia
Editor: Emy Trimahanani
Foto:Kemkominfo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here