(Vibizmedia-Nasional) Dalam upaya mendukung pemberdayaan sosial dalam usaha ekonomi mikro Karang Taruna melalui Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS), Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung berbagai produk yang dijajakan di stan-stan ProKUS Karang Taruna yang mengembangkan usaha warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Risma juga nge-vlog untuk memasarkan salah satu produk Karang Taruna, yakni madu liar hutan Aceh yang sontak saja menarik para tamu dan hadirin di tempat itu.
“Kepada ibu dan bapak yang ingin badannya sehat, ayo minum madu murni dari hutan ini dijamin sehat loh. Ayo beli…beli….beli,” ujar Risma yang disambut hadirin tepuk tangan dalam kunjungan kerja di Loka Darussa’adah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, beberapa waktu lalu.
Tidak sedikit tamu dan hadirin langsung mendekati stan madu Karang Karuna Kecamatan Kuala dan bertanya-tanya khasiat yang ada di botol-botol madu murni tersebut.
“Untuk jualan madu, teman-teman Karang Taruna harus menyiapkan botol yang penuh dan bagus kemasannya dengan dua variasi, yakni ada yang besar dan kecil agar pembeli memilih sesuai kebutuhannya, ” jelas Risma.
Pada kunjungan tersebut, Risma memberikan bantuan pemberdayaan sosial melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial berupa bansos untuk Bina Usaha ProKUS kuliner keripik cimol kering, Karang Taruna Desa Lamteh Kec. Peukan Bada Kab Aceh Besar, terdiri dari kuwali 2 unit, mesin press plastik, mixer turbo 1 unit, kompor gas 1 unit, mesin potong 1 unit dengan total Rp 3.443.000.
Juga, diberikan bantuan ProKUS LKS kepada Lembaga Peduli Dhuafa Aceh yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan Usaha Warga KAT usaha kopi dengan brand KAT 41 Gayo Arabika, Kacang KAT 43, Nilam dan Telur Asin, berupa mesin press cup 2 unit, mesin press plastik 3 unit, mesin grinder dinamo listrik 1 unit, dengan total bantuan Rp 6.050.000.
Ke 41 warga KAT berada di Dusun Pantan Sinaku yang sudah diberdayakan sejak 2017 dengan bantuan pemberdayaan KAT dari Kementerian Sosial RI yang telah diakses berupa pembangunan pemukiman sosial 41 unit rumah, bantuan jaminan hidup, peralatan kerja, peralatan rumah tangga dan bantuan bibit serta pendampingan sosial.
Sinergi pemberdayaan KAT melalui POKJA pemberdayaan berhasil mengembangkan lokasi terpencil tersebut, sehingga pada 2018 dusun tersebut sudah terakses listrik dari PLN, perekaman NIK dan KTP hingga infrastruktur akses berupa pengerasan jalan menuju lokasi.
Risma optimis dan mendukung pengembangan produk dengan packagingnya tidak menggunakan stiker karena mudah dilepas sehingga berpotensi klaim sebaga produk orang lain, tapi sebaiknya dengan disablon akan lebih terlihat orisinil.
Sedangkan di lokasi Pemberdayaan KAT lainnya yaitu di Dusun Bukit Selemak Kec Birem Bayeun Kabupaten Aceh timur LKS LPD juga mendampingi usaha penghidupan berkelanjutan dengan beternak bebek yang sebagian telornya dibuat produk Telor Asin dengan label KAT-43, dan telor yang sehat diretas menjadi itik, serta sebagian warga KAT menanam kacang tanah.
Tahun ini, LPD dipercayakan mendampingi program PKAT di Desa Gle putoh, Kec Panga, Kab Aceh Jaya berupa bantuan pemukiman sosial dan bansos pemberdayaan KAT lainnya. Potensi usaha penghidupan berkelanjutan berupa tanaman nilam yang dibuat minyak nilam.
Manfaat minyak nilam bagi kesehatan seperti untuk mengurut dan bisa diproses menjadi parfum. Mensos pun sangat terkesan dan membeli semua produk minyak nilam dan berpesan agar bisa diolah menjadi obat nyamuk dan juga dikembangkan menjadi produk lain.
Mengakhiri kunjungan, Risma menyerahkan secara simbolis bantuan sosial vitamin dan masker bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 melalui Karang Taruna sebanyak 29.210 paket untuk 23 Kab/Kota di Provinsi Aceh atau @1.270 paket/kab/kota.
“Dengan bantuan vitamin dan masker, Karang Taruna terus aktif dan bergerak, mengangkat potensi generasi muda untuk memunculkan rasa kesetiakawanan sosial di tengah pandemi Covid-19. Disamping itu Karang Taruna agar terus memunculkan inovasi dan kreatifitas melalui usaha-usaha mikro memberdayakan masyarakat sekitar agar berdaya secara ekonomi, ” terang Risma.









