(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham Selasa penutupan sore ini (3/10) terpantau melemah 20,572 poin (0,30%) ke level 6.940,887 setelah dibuka turun ke level 6.951,556.
IHSG bergerak di dua zona secara terbatas lalu terkoreksi, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya melemah dipimpin Hang Seng mengabaikan manufaktur China yang ekspansi, serta mengikuti Wall Street yang ditutup mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini terpantau melemah 0,27% atau 42 poin ke level Rp 15.577, dengan dollar AS di pasar uang Eropa bertahan setelah melaju 2 hari di sesi global sebelumnya; bullish ke 11 bulan lebih tertingginya oleh membaiknya data manufaktur AS serta terhindarnya Pemerintah AS dari shutdown.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.535, serta terpantau sekitar level 9 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 9,903 poin (0,14%) ke level 6.951,556. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,722 poin (0,28%) ke level 954,363. Siang ini IHSG menguat 5,480 poin (0,08%) ke level 6.966,940. Sementara LQ45 terlihat flat turun 0,00% atau 0,026 poin ke level 957,059.
IHSG kemudian tergerus tajam di akhir sesi dan ditutup melemah 20,572 poin (0,30%) ke level 6.940,887. Tercatat sebanyak 193 saham naik, 331 saham turun dan 226 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 1,64%, dan Indeks Hang Seng yang turun 2,69%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Surya Esa (ESSA) -5,84%, Adaro Minerals (ADMR) -5,70%, Merdeka Cooper (MDKA) -5,62%, dan AKR (AKRA) -5,61%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari rebound-nya, dalam rentang konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia sore ini melemah setelah juga Dow Jones terkoreksi ke 4 bulan terendahnya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan di sekitar area konsolidasi dengan bias yang positif, masih dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.046 dan 7.090. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.901, dan bila tembus ke level 6.869.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group