(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Jumat sore ini (23/2), terpantau melemah 44,541 poin (0,61%) ke level 7.295,095 setelah dibuka turun ke level 7.323,299.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya ke 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed sembari mencermati turunnya data properti China, serta Wall Street yang semua indeksnya berakhir semalam menguat di sekitar level rekor.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,18% atau 28 poin ke level Rp 15.610, dengan dollar AS di pasar uang Eropa naik tipis setelah melemah terbatas 3 hari; dalam rentang sempit di antara investor yang terus mencari arah untuk estimasi waktu penurunan suku bunga the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.582, serta terpantau terkoreksi dari level seminggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 16,337 poin (0,22%) ke level 7.323,299. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,641 poin (0,36%) ke level 998,870. Siang ini IHSG melemah 64,395 poin (0,88%) ke level 7.275,241. Sementara LQ45 terlihat turun 1,10% atau 11,001 poin ke level 991,510.
IHSG kemudian melayang di zona merah dan ditutup melemah 44,541 poin (0,61%) ke level 7.295,095, sedangkan LQ45 turun 0,83% atau 8,355 poin ke level 994,156. Tercatat saat ini sebanyak 235 saham naik, 293 saham turun dan 236 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed, di antaranya Shanghai yang melaju 0,55%, dan Hang Seng yang turun 0,10%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Ancara Logistics (ALII) -5,52%, MD Pictures (FILM) -4,32%, PIK (PANI) -4,07%, dan Chandra Asri (TPIA) -3,02%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam koreksi bertahap di hari ketiganya, sementara bursa kawasan Asia sore ini variatif serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam dengan menguat.
Berikutnya IHSG kemungkinan konsolidatif dan berupaya rebound membalas koreksinya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.401. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.181, dan bila tembus ke level 7.103.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group