Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (KFT) Tumbuh 4,2 Persen di Triwulan III 2024

0
622
Plt Direktur Jenderal IKFT Kemenperin, Reni Yanita pada acara “Outlook Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Tahun 2025” di Yogyakarta, Selasa (17 Des 2024) (Foto: Kemenperin)

(Vibizmedia – Nasional) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal IKFT, menyatakan bahwa Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (KFT) mampu mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,2 persen secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2024.

Sektor IKFT memberikan kontribusi signikan juga terhadap performa industri manufaktur maupun ekonomi nasional.

“Sektor IKFT masih memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja industri pengolahan nonmigas dan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan nilai masing-masing sebesar 22,46 persen dan 3,87 persen pada triwulan III-2024,” ujar Plt Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita pada acara “Outlook Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Tahun 2025” di Yogyakarta, Selasa (17/12/2024).

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) secara year-on-year (YoY), industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,15 persen pada triwulan III-2024.

Angka 10,15 persen itu menunjukkan lonjakan signifikan apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yakni 5,90 persen di triwulan I-2024 dan 1,93 persen di triwulan II-2024. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (triwulan III-2023), yang saat itu mengalami kontraksi 2,96 persen.

Subsektor lainnya yang juga mencatatkan pertumbuhan positif, yakni industri tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh sebesar 7,43 persen pada triwulan III-2024 (YoY). Meningkat dibandingkan periode triwulan I-2024 (2,64 persen), triwulan II-2024 (-0,03 persen), dan triwulan III-2023 (-2,96 persen).

Selanjutnya, industri karet, barang dari karet dan plastik, juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,46 persen pada triwulan III-2024. Pertumbuhan ini melampaui capaian pada triwulan I-2024 (-5,24 persen), triwulan II-2024 (2,13 persen), dan triwulan III-2023 (-4,34 persen). Sementara itu, industri kimia, farmasi dan obat tradisional turut mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,08 persen pada triwulan III-2024.

“Industri manufaktur masih menjadi sektor yang mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan mampu menjadi mesin penggerak utama (prime mover) perekonomian nasional,” tutur Reni.

Di sektor IKFT, Kemenperin terus berkomitmen dan konsisten menjalankan langkah-langkah strategis, antara lain pengendalian terhadap impor produk jadi, peningkatan ekspor, menjaga ketersediaan bahan baku dan energi industri dalam negeri, serta meningkatkan utilisasi industri dalam negeri.

Program unggulan lainnya dalam upaya pengembangan sektor IKFT, di antaranya adalah program restrukturisasi mesin dan peralatan, fasilitasi pembangunan industri petrokimia, gasifikasi batubara, program hilirisasi industri, implementasi sustainability, dekarbonisasi, circular economy, fasilitasi implementasi industri 4.0, dan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).