Belajar di Amerika dengan Beasiswa Community College Initiative dari Deplu AS

0
161
Northern Virginia Community College, Alexandria Campus (Foto: Courtesy Northern Virginia Community College)

(Vibizmedia – Internasional) Penerima beasiswa Community College Initiative yang didanai Deplu AS dari Indonesia bersemangat belajar di community college di AS dan mengatakan program itu memberikan banyak manfaat, terutama pengetahuan dan keterampilan akademis serta pengalaman praktis yang kelak bisa diaplikasikan di Indonesia.

Sejumlah mahasiswa yang telah menyandang gelar Sarjana (S1) dari Indonesia menempuh studi di community college di AS. Jenjang pendidikan ini mirip dengan politeknik yang menyelenggarakan program Diploma Dua (D2) di Indonesia. Mereka adalah penerima beasiswa satu tahun di bawah program Community College Initiative (CCI) yang didanai oleh Departemen Luar Negeri AS dan di Indonesia dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Di Amerika Serikat, community college adalah lembaga pendidikan tinggi negeri dua tahun yang menawarkan gelar Associate of Arts (AA) atau Associate of Science (AS). Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi komunitas ini dapat mengumpulkan kredit akademik yang bisa ditransfer ke perguruan tinggi empat tahun atau universitas untuk meraih gelar Sarjana (S1). Community college juga menawarkan program teknik dan kejuruan untuk berbagai bidang ketrampilan praktis.

Kendati demikian, para mahasiswa penerima beasiswa CCI yang telah menyandang gelar S1 dari Indonesia menyatakan bahwa program itu sangat berguna dan memberi mereka banyak manfaat, terutama pengetahuan akademis dan keterampilan serta pengalaman praktis. Mereka antusias bahwa hasil pembelajaran yang diraih dari program CCI akan dapat mereka aplikasikan dalam profesi masing-masing sekembalinya ke tanah air.

VOA berbicara dengan dua di antara 21 penerima beasiswa CCI tahun akademik 2024. Keduanya kini menempuh studi di Northern Virginia Community College di Alexandria, Virginia. Mereka adalah Veronika Kurnyangsi, yang biasa disapa Veni, yang mendalami pendidikan anak usia dini (PAUD), dan Bhrisco Jordy Dudi Padatu atau Jordy, yang menempuh studi bidang PAUD dengan spesialisasi dalam perawatan anak usia dini dan usia sekolah.

Di Indonesia, Veni mengajar di PAUD Santa Angela di Ruteng, Manggarai setelah meraih gelar Sarjana dalam pendidikan fisika di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang.

Sementara Jordy adalah pendiri Papua Future Project atau dikenal sebagai Lembaga Masa Depan Papua, sebuah organisasi nirlaba pemuda setempat untuk mendukung pendidikan inklusif dan berkelanjutan di daerah tertinggal di Papua Barat. Pemuda yang juga aktif sebagai guru di Pulau Mansinam, Manokwari ini memperoleh gelar Sarjana dalam hubungan internasional dari President University, Cikarang.

Dengan latar belakang pendidikan fisika, peruntungan Veni berubah saat ia mulai mengajar di PAUD, dengan fokus pada pendidikan anak usia dini. Namun, perbedaan dari pendidikan formalnya ini justru membuatnya memenuhi syarat untuk mengikuti Program CCI, yang menurutnya secara khusus menarget calon dengan pekerjaan yang berbeda dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Atas dorongan seorang teman, ia mendaftar untuk beasiswa tersebut dan berhasil memperolehnya.

Sumber: voaindonesia.com